Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH Tiongkok mulai bereaksi menyikapi beredarnya surat terbuka yang menuntut pengunduran diri Presiden Xi Jinping. Bahkan, mereka mencurigai sejumlah aktivis yang kini berada di luar negeri berada di balik aksi tersebut.
Kemarin, sejumlah aktivis mengaku keluarga mereka yang bermukim di Tiongkok didatangi aparat kepolisian dan diinterogasi. Zhang Ping, yang dikenal dengan nama pena Chang Ping, mengaku dua saudara laki-lakinya dan adik perempuannya yang baru pulang dari Doufu untuk merayakan ultah ayah mereka, ditangkap.
Zhang yang kini bermukim di Berlin mengatakan polisi menuduh dia yang menulis surat tersebut di sebuah website stasiun televisi di Jerman, Deutsche Welle. Kata Zhang, polisi memaksa adik-adiknya agar dia menghapus artikel/surat dari website tersebut.
"Ini sungguh mengerikan. Polisi di Tiongkok juga ingin campur dalam surat kabar asing (Jerman). Itu jelas intervensi terhadap kebebasan pers," ujarnya saat dihubungi AFP, kemarin.
Zhang juga mengkritik atas hilangnya penulis Tiongkok bernama Jia Jia yang juga dituduh terlibat dalam penulisan surat itu.
Beberapa hari lalu di dunia maya memang beredar surat terbuka yang menuntut Xi Jinping mundur dan menyalahkannya atas masalah-masalah luar biasa.
Uniknya, surat itu ditandatangani ‘anggota partai komunis yang loyal’. Surat itu juga dimuat di laman pemerintah Watching.cn
awal Maret lalu.
Li Wanhui, presiden situs tersebut dan dua editor serta teknisi website itu, saat ini menghilang. Mereka diduga sedang diinterogasi.
Beijing kini giat memburu mereka yang dicurigai terlibat dalam penulisan surat tersebut. Para pemimpin negeri itu cemas karena bisa saja surat itu memang berasal dari orang dalam partai komunis. Jia, si penulis yang hilang itu, memang akhirnya diketahui ditangkap untuk diinterogasi, namun dia menolak untuk berbicara kepada media.
Jumat (25/3), seorang aktivis internet Tiongkok yang bermarkas di New York, Wen Yunchao, juga mengaku keluarganya ditahan pihak berwajib Tiongkok.
Tuai kecaman
Dalam sebuah wawancara di New York tempat ia tinggal, Yunchao mengatakan kedua orangtua dan adik laki-lakinya dibawa pihak berwajib pada Selasa dan menghilang, beberapa hari setelah pemerintah mengusik keluarganya untuk menyelidiki dugaan keterlibatannya dalam menyebarkan surat tersebut.
Wen membantah terlibat menulis surat yang ditandatangani ‘anggota partai komunis loyal’ itu. Wen mengatakan hanya menautkan ke akun Twitter-nya setelah surat itu dimuat di sebuah portal berita Tiongkok.
Reaksi berlebihan pemerintah Tiongkok ini mengundang kecaman dari Amnesty International. Lembaga HAM itu menyerukan agar otoritas di Beijing menghormati hukum dan tidak mengintimidasi keluarga para aktivis. (I-3)
adiyanto@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved