Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEPERTI biasa, hari itu Martin baru saja keluar dari bandara Nairobi, Kenya.
Sopir taksi berbasis aplikasi itu mendapat penumpang dari bandara tersebut untuk diantar ke pusat kota.
Namun, belum lagi jauh beranjak, sebuah taksi lain mencegatnya.
Beberapa orang penumpang turun dan menghampiri mobil Martin.
Tiba-tiba ... cusss ... sebilah pisau menancap di ban mobil milik Martin.
"Beberapa orang keluar dan menusuk ban kiri saya. Mereka ada dua orang. Satu di depan dan satu lagi di belakang," kata Martin seperti dikutip AFP, belum lama ini.
Martin merupakan salah satu korban kemarahan para sopir taksi konvensional yang menolak kehadiran taksi Uber yang berbasis aplikasi.
Tak hanya di Kenya, penolakan juga terjadi di sejumlah negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Amerika Latin.
Di India kehadiran taksi berbasis teknologi aplikasi itu juga ditolak.
Seperti halnya di Jakarta, protes terhadap kehadiran Uber juga terjadi di kota-kota lainnya di dunia.
Di Madrid, Spanyol, belum lama ini sejumlah sopir taksi turun ke jalan berunjuk rasa.
'Katakan tidak pada Kompetisi yang tidak Adil' salah satu spanduk yang mereka bawa.
Para sopir taksi menilai layanan Uber merugikan mata pencaharian mereka karena harga yang dipatok jauh lebih murah daripada taksi-taksi tradisional yang selama ini beroperasi.
Menurut mereka, di beberapa negara, para sopir taksi berlisensi harus melewati masa pelatihan yang cukup lama, sementara para pengemudi Uber tidak mendapat perlakuan yang sama.
"Kehadiran mereka sudah membahayakan kami. Ini tidak adil," kata Kepala Federasi Taksi Spanyol, Miguel Angel Leal, yang ikut dalam demonstrasi tersebut.
Menurut Fernando Gomez, 57, yang sudah menjadi sopir taksi sejak 1987, bahwa sejak Uber beroperasi, pendapatannya merosot tajam.
"Jika kami tidak bersatu, kami akan rugi. Atau kami akan datang lagi untuk merusak mereka," katanya mengancam.
Bulan lalu, aksi serupa juga terjadi di Prancis.
Para sopir taksi konvensional memblokir sejumlah ruas jalan dan membakar ban.
Mereka juga melempari sebuah mobil taksi Uber dan menendangnya.
Pekan lalu, di Bogotta, Kolombia, polisi terpaksa menangkap dan menahan 16 demonstran yang melakukan protes besar-besaran terhadap hadirnya layanan Uber di kota itu.
"Protes ini tidak akan terjadi jika pemerintah tidak begitu permisif terhadap Uber," kata Freddy Contreras, seorang juru bicara asosiasi sopir taksi di kota itu.
Kolombia ialah pasar utama bagi Uber di wilayah Amerika Latin.
Di 68 negara
Sejak diluncurkan pertama kali di San Francisco, Amerika Serikat, pada 2009, taksi Uber sekarang telah beroperasi di 400 kota di 68 negara.
Turis yang datang ke Kenya mungkin akan terkejut melihat orang-orang tampak memencet layar ponsel cerdas untuk memesan taksi, yang tidak lama setelah itu taksi sudah ada di depan mata dan siap mengantar ke tempat tujuan.
Kehadiran taksi berbasis aplikasi itu menguntungkan selain karena patokan harga yang jauh lebih murah, ketersediaan taksi resmi sedikit, terutama untuk layanan dari hotel ke bandar udara.
Peluang bagi taksi berbasis aplikasi itu juga terbuka lebar di kota-kota yang terkenal dengan kemacetan.
Dengan radius tertentu saja, taksi semacam itu bisa kita dapatkan hanya dengan mengoperasikan telepon seluler.
"Saya dan teman-teman merasa aplikasi ini telah membuat hidup lebih mudah," kata Hani, pengguna taksi berbasis aplikasi di Mesir.
Di Afrika, taksi berbasis aplikasi itu beroperasi di lima negara, yakni Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Nigeria, dan Kenya.
"Kami sudah berhubungan dengan asosiasi taksi konvensional sejak tahun lalu untuk menemukan cara supaya kita bisa bermitra dengan mereka," kata juru bicara Uber di Kenya, Samantha Allenberg.
"Satu-satunya cara untuk bertahan hidup dengan hadirnya teknologi baru ialah beradaptasi dengan cara bergabung bukan malah melawannya," kata Daniel, sopir taksi Uber di Kenya.
Kementerian Dalam Negeri Kenya telah mengeluarkan peringatan keras agar para sopir taksi konvensional tidak bertindak anarkistis.
"Aksi kekerasan atas alasan apa pun tidak bisa dibenarkan," demikian bunyi peringatan yang dikeluarkan pemerintah. (AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved