Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Austria Akui Kesalahan Keamanan Sebabkan Penembakan di Wina

Basuki Eka Purnama
05/11/2020 09:15
Austria Akui Kesalahan Keamanan Sebabkan Penembakan di Wina
Sepasang laki-laki dan perempuan berdiri di depan restoran tempat insiden penembakan di Wina, Austria.(AFP/JOE KLAMAR )

AUSTRIA, Rabu (4/11), mengakui adanya kegagalan di bidang keamanan yang berujung pada aksi penembakan di Wina oleh seorang simpatisan Islamic State (IS).

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan badan intelejen Austria telah menerima peringatan dari negara tetangga, Slovakia, bahwa seseorang berusaha membeli amunisi dan kemungkinan berencana melakukan aksi penyerangan. Namun, ada kegagalan komunikasi yang berujung pada insiden itu.

Pelaku penyerangan yang diidentifikasi sebagai warga Austria-Masedonia berusia 20 tahun Kujtim Fejzulai tewas ditembak polisi setelah melakukan aksi penembakan di Wina pada Senin (2/11) malam yang menyebabkan empat orang tewas.

Baca juga: Warga Palestina yang Tembaki Tentara Israel Akhirnya Tewas

Polisi telah menahan 14 orang selepas insiden yang merupakan serangan teroris pertama di Austria dalam tempo beberapa dekade.

"Mereka berusia antara 18 dan 28 tahun dari kelompok minoritas. Beberapa dari mereka bahkan bukan warga negara Austria," ujar Nehamer.

Polisi mengatakan ke-14 orang itu kemungkinan memberi dukungan kepada pelaku penyerangan di Wina namun peran mereka belum jelas.

Polisi memastikan Fejzulai beraksi sendirian. Dia pernah divonis 22 bulan penjara, April tahun lalu, karena berusaha pergi ke Suriah dan bergabung dengan IS.

Namun, dia dibebaskan dengan membayar jaminan pada Desember dan diserahkan kepada organisasi yang melakukan program deradikaslisasi. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya