Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pernyataan Macron Sebabkan Produk Prancis Diboikot di Timur Tengah

Basuki Eka Purnama
25/10/2020 12:10
Pernyataan Macron Sebabkan Produk Prancis Diboikot di Timur Tengah
Warga Kuwait memperlihatkan spanduk protes terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron.(AFP/STR)

SERUAN untuk memboikot produk Prancis bermunculan di dunia Arab setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik kelompok Islam dan berjanji tidak akan melarang kartun Nabi Mohammad.

Pernyataan Macron pada Rabu (21/10) itu merupakan tanggapan atas pemenggalan Samuel Paty, seorang guru di luar sekolahnya di Paris, awal bulan ini, setelah guru itu menunjukkan kartun Nabi Mohammad di kelasnya saat mengajar mengenai kebebasan berpendapat.

Guru itu menjadi sasaran kampanye kebencian daring terkait materi pengajarannya.

Baca juga: Erdogan Ejek Macron, Prancis Tarik Duta Besar dari Turki

Pada Sabtu (24/10), Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam terus berlangsungnya publikasi kartun Nabi Mohammad dengan alasan kebebasan berekspresi dan upaya mengaitkan Islam dengan terorisme.

Meski tidak secara langsung mengkritik Macron, Presiden Prancis itu menyebut Paty dibunuh karena 'Kelompok Islam ingin merebut masa depan kita'.

Namun, kelompok oposisi Yordania Partai Front Aksi Islam menuntut Macron meminta maaf dan meminta warga negara itu untuk memboikot barang produk Prancis.

Boikot serupa telah berlangsung di Kuwait dan Qatar.

Puluhan toko di Kuwait telah memboikot produk Prancis dengan gambar di media sosial memperlihatkan barang produk Prancis, seperti Kiri dan Babybel, disingkirkan dari rak toko.

Di Doha, pekerja toko menyingkirkan selai St Dalfour dan ragi Saf-Instant dari supermarket Al-Maera.

Al-Maera bersaing dengan jaringan supermarket Prancis Monoprix dan Carrefour di pasar Qatar.

Al Meera dan supermarket Qatar lainnya, Souq Al Balandi, Jumat (23/10), merilis pernuataan bahwa mereka akan menghilangkan produk asal Prancis dari toko mereka hingga pemberitahuan lebih lanjut. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya