Lula Masuk Kabinet Rousseff Didemo

AFP/Aya/I-2
18/3/2016 01:00
Lula Masuk Kabinet Rousseff Didemo
(AFP/ANDRESSA ANHOLETE)

GELOMBANG protes terhadap Presiden Dilma Rousseff kembali pecah, Kamis (17/3).

Protes itu terjadi menyusul terungkapnya percakapan telepon antara Rousseff dan Lula yang menunjukkan Rousseff mengangkat pendahulunya itu sebagai kepala staf kabinet, Rabu (16/3), supaya Lula tidak ditangkap dalam kasus korupsi.

Rousseff berharap pengangkatan Lula yang pernah begitu populer di Brasil bisa membantu menyelamatkan pemerintahannya.

Perempuan Presiden pertama Brasil itu kini tengah menghadapi ancaman pemakzulan, resesi hebat, dan skandal korupsi di perusahaan minyak negara Petrobras.

Namun, beberapa jam setelah pengangkatan Lula itu, jaksa Federal Sergio Moro, yang tengah menyelidiki skandal korupsi Petrobras, memerintahkan supaya rekaman percakapan Rousseff dan Lula hasil sadapan polisi dirilis kepada publik.

Dalam rekaman itu, Rousseff menelepon Lula dan mengangkatnya sebagai kepala staf supaya Lula dapat memanfaatkan kekuasaannya.

Rekaman itu menunjukkan pengangkatan Lula ditujukan untuk menghindarinya dari kemungkinan penangkapan dalam kasus korupsi.

Berdasarkan undang-undang Brasil, menteri kabinet hanya bisa diadili di Mahkamah Agung.

Dengan kekebalan yang dimilikinya kini sebagai anggota kabinet, Lula terhindar dari pengadilan pidana.

Lula sendiri bersikeras tidak terlibat dalam skandal korupsi yang melibatkan eksekutif Petrobras dan sejumlah perusahaan konstruksi.

Persekongkolan perusahaan itu mengakibatkan Petrobas menghadapi kelebihan tagihan hingga US$2 miliar.

Uang itu digunakan untuk menyogok politisi dan partai.

Dirilisnya rekaman itu memicu kemarahan anggota parlemen di Kongres.

"Mundur, mundur," teriak anggota-anggota parlemen dari kelompok oposisi.

"Bukannya menjelaskan kasusnya dan bertanggung jawab, mantan Presiden Lula lebih memilih bersembunyi di balik pintu," teriak Antonio Imbassahy, pemimpin majelis rendah dari Partai PMDB yang oposisi.

Sekitar 2.000 orang secara spontan juga berkumpul di ibu kota Brasil, Brasilia, menuntut pengunduran diri Lula dan Rousseff dari jabatan masing-masing.

Malam harinya, protes juga pecah di Sao Paulo.

"Mundur, mundur," teriak ribuan demonstran di luar gedung FIESFP, federasi yang sangat berpengaruh di Sao Paulo. Gedung itu menyala hijau dan kuning, warna nasional Brasil, yang disisipi tulisan impeach now.

Tuntutan pemakzulan (impeachment) itu tidak terkait langsung dengan skandar korupsi, tetapi terjadi bersamaan dengan skandal tersebut.

Rousseff membantah tudingan itu.

Dia mengatakan percakapannya dengan Lula hanya membahas prosedur.

Mantan ekonom itu juga mengatakan kehadiran Lula di kabinetnya untuk memperkuat pemerintahannya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya