Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Turki-Yunani Lanjutkan Pembicaraan Soal Sengketa Mediterania

Faustinus Nua
23/9/2020 09:44
Turki-Yunani Lanjutkan Pembicaraan Soal Sengketa Mediterania
Kapal Turki di Laut Mediterania(AFP/Ozan Kose)

TURKI dan Yunani sepakat melannjutkan pembicaraan soal sengketa perairan di Mediterania timur, setelah upaya diplomatik yang dipimpin oleh Jerman untuk meredakan krisis yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik.

Kebuntuan atas eksplorasi gas di perairan yang diperebutkan, membuat tetangga NATO melakukan konfrontasi di tengah retorika agresif. Tetapi beberapa hari terakhir situasi mulai kondusif, ketegangan menurun, sehingga meningkatkan harapan untuk solusi diplomatik.

Selasa (22/9), kedua belah pihak siap memulai pembicaraan eksplorasi, setelah konferensi video tiga arah antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Angela Merkel dan ketua Dewan Eropa Charles Michel.

Baca juga: Turki Konfirmasi Kapalnya telah Kembali dari Laut Mediterania

Kementerian Luar Negeri Yunani pun mengonfirmasi pembicaraan akan berlangsung di Istanbul. Belum diketahui tanggal yang ditentukan, tetapi dipastikan akan segera dilakukan.

Sebelumnya, ketegangan dimulai pada Agustus ketika Turki mengirim kapal penelitian Oruc Reis ke perairan yang disengketakan di dekat pulau Yunani. Penelitian itu disertai dengan kapal perang dan Turki telah memperpanjang misi tiga kali meskipun ada kecaman dari Uni Eropa dan Yunani untuk berhenti.(France24/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya