Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBAKARAN besar terjadi di pelabuhan Beirut pada Kamis (10/9). Kepulan asap kembali menyelimuti sebagian ibu kota Libanon itu, setelah beberapa minggu ledakan dahsyat menghancurkan pelabuhan dan daerah permukiman di sekitarnya.
Dikutip France24, kebakaran berawal dari zona bebas bea yang telah hancur di pelabuhan. Kobaran api kemudian terus meluas dan menghanguskan reruntuhan yang tersisa dari ledakan bulan lalu.
Helikopter tentara berusaha memadamkan api dengan menyiram air dari udara. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengendalikan kobaran api. Pada malam hari, para pejabat mengatakan sebagian besar api telah padam. Namun, asap masih mengepul dari puing-puing tersisa.
Meski tidak ada korban terluka, kebakaran itu menyebabkan ketakutan warga lantaran trauma yang masih membekas. Kejadian itu juga menambah permasalahan di negara yang tengah bergulat dengan krisis ekonomi mendalam dan menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas Libanon sejak perang saudara 1975-1990.
“Yang pasti kami takut, baru sebulan sejak ledakan yang menghancurkan Beirut. Kami melihat hal yang sama terjadi lagi,” kata Andre Muarbes, warga Beirut berusia 53 tahun.
Majed Hassanein, 49, membawa istri dan dua anaknya keluar dari ibu kota dengan mobil ketika kobaran api menghanguskan sebagian kota itu.
“Saya terpaksa mengeluarkan mereka dari Beirut, dari asap dan kebakaran yang terjadi di pelabuhan lagi,” katanya.
Putranya, lanjut dia, masih menderita guncangan akibat ledakan yang menghancurkan sebagian besar ibu kota dekat pelabuhan, yang menyebabkan sekitar 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Libanon kembali mengalami guncangan keras setelah ledakan 4 Agustus itu menewaskan sekitar 190 orang dan melukai 6.000 orang. Negara bekas koloni Prancis itu juga mengalami krisis ekonomi ditambah dampak pandemi.
Sementara itu, sebuah ledak an besar mengguncang Kota Zarqa di Yordania Tengah yang diikuti kebakaran, media lokal melaporkan, Jumat (11/9) pagi. Harian Al Ghad mengutip seorang pejabat keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan ledakan terjadi di sebuah kamp artileri militer di daerah AlGhabawi di Zarqa yang terletak di timur laut ibu kota, Amman. Dilaporkan aparat keamanan sedang berusaha memadamkan api. (Van/Hym/France24/AA/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved