Pasukan Israel Serbu Stasiun TV Palestina

Thomas Herming Suwarta
11/3/2016 17:13
Pasukan Israel Serbu Stasiun TV Palestina
(AFP/ABBAS MOMANI)

PASUKAN Israel menyerbu kantor stasiun televisi Palestine Today di Tepi Barat semalam waktu setempat. Bersamaan dengan penyerbuan tersebut, manager Stasiun Televisi ditangkap dengan tuduhan melakukan penghasutan.

Badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet menuding stasiun televisi tersebut mengudara atas nama kelompok militan Jihad Islam. Shin Bet menyatakan, pihaknya telah menutup kantor media tersebut di kota Ramallah dalam operasi gabungan dengan militer Israel.

"Saluran tersebut menjadi cara-cara utama bagi Jihad Islam untuk menghasut penduduk Tepi Barat, menyerukan serangan-serangan teror terhadap Israel dan warganya. Hasutan disiarkan di stasiun televisi serta di internet," demikian statemen Shin Bet seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (11/3)

Pasukan Israel juga menahan manajer TV Palestine Today, Farooq Aliat asal Bir Zeit, utara Ramallah. Pria berumur 34 tahun itu disebut Shin Bet sebagai anggota Jihad Islam yang pernah dipenjara di Israel karena aktivitas-aktivitasnya.

“Tak hanya itu, Kameramen Mohammed Amr dan teknisi Shabib Shabib juga ditangkap,” kata Wartawan Palestina Union.

Seorang juru bicara militer mengatakan peralatan teknis dan pemancar disita dari kantor di Ramallah dan diperintahkan untuk segera ditutup. Meski kantornya di Ramallah ditutup, namun saluran televisi Palestina itu terus mengudara dari wilayah Jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas.

AFP mencatat, gelombang kekerasan di wilayah Palestiana telah menewaskan setidaknya 188 warga Palestina, 28 warga Israel, dua orang Amerika, seorang Eritrea dan Sudan sejak 1 Oktober.

Sebagian besar warga Palestina tewas sambil membawa pisau, senjata yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir. Lainnya ditembak mati oleh pasukan Israel selama terjadi bentrokan atau demonstrasi.

Banyak analis mengatakan penduduka pendudukan Israel dan pembangunan pemukiman di Tepi Barat membuat upaya perundingan damai tidak berjalan maksimal.

Israel menuduh para pemimpin palestina melalui televisi terus menghasut melakukan kekerasan.

Sebelumnya pada November 2015 lalu, otoritas Israel menutup dua stasiun radio di kota Hebron, Tepi Barat. Kedua media tersebut, Al-Hurria dan Al-Khalil dituduh memancing kekerasan.Saluran terus disiarkan dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya