Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PANDEMI covid-19 yang merebak telah memukul perekonomian Hong Kong. Puluhan ribu orang harus berjuang untuk bertahan hidup di masa krisis dan banyak yang kehilangan pekerjaan.
Selama berbulan-bulan dalam ketidakpastian, mereka kini harus menggunakan tabungan, meminta bantuan anggota keluarga, atau meminjam untuk bertahan hidup. Yang paling putus asa harus menggunakan permohonan bantuan kesejahteraan sosial.
Xu Guiquan, 62, misalnya, sudah jarang mendapat pesanan dari pelanggan. Ia bekerja sebagai pelukis. “Saya hanya bekerja lima atau enam hari sebulan. Saya pergi keluar setiap
hari untuk mencari kerja, tetapi sebagian besar tidak berhasil,” tutur migran asal Tiongkok yang tinggal bersama istrinya itu kepada situs harian South China Morning Post.
Sebelum protes antipemerintah meletus pada Juni tahun lalu, Xu Guiquan mendapatkan pekerjaan dari perusahaan konstruksi dan menghasilkan lebih dari HK$20 ribu per bulan.
Kerusuhan itu memengaruhi penghidupannya. Dia tidak bisa pergi ke tempat kerja lantaran banyak jalan diblokir.
Penghasilannya pun turun menjadi sekitar HK$8.000 per bulan. Pandemi saat ini memperburuk situasinya. Sejak Februari, penghasilannya menyusut di bawah HK$6.000
per bulan, padahal ia harus membayar HK$4.000 untuk sewa tempat tinggal.
Tanpa tabungan, pasangan itu telah mengencangkan ikat pinggang, hanya membeli daging beku termurah dan makanan kaleng. “Untungnya kami menerima bantuan
pemerintah HK$7.500 satu kali untuk mereka yang berada di sektor konstruksi,” katanya.
Pasangan itu belum meminta bantuan anak-anak mereka di Tiongkok karena samasama tidak banyak mendapat penghasilan.
Jika situasi tidak membaik, Xu mengatakan mungkin akan mengajukan permohonanan kesejahteraan sosial atau bahkan kembali ke Tiongkok.
Warga lainnya, ibu berstatus orangtua tunggal bernama Diane Lau, 34, juga harus kehilangan pekerjaan sebagai instruktur keramik dan tidak mendapat pesangon. “Saya
sedih. Saya harus membayar sewa bulanan sebesar HK$2.000 untuk tempat tinggal, padahal saya tidak punya tabungan,” keluh Diane yang biasanya mendapat penghasilan
HK$7.000 sebulan.
Dia juga harus menanggung hidup anaknya yang berusia 12 tahun. Sementara itu, mantan suaminya tidak berkontribusi apa-apa. Untuk bertahan, Diane dan putranya harus memakai
pakaian bekas, menghindari makan di luar, dan selalu menggunakan angkutan umum.
“Saya enggan mengajukan permohonan bantuan kesejahteraan sosial karena selalu ingin mandiri. Tapi agaknya tidak ada cara lain karena saya pikir saya tidak akan bisa
mendapat pekerjaan dalam dua-tiga tahun ke depan,” ungkap Diane.
Pengangguran melonjak
Tingkat pengangguran di Hong Kong kini sudah melonjak ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Dalam periode April hingga Juni 2020, angka pengangguran mencapai
6,2% atau melampaui situasi terburuk saat krisis keuangan global 2008. Total jumlah penganggur membengkak menjadi 240.700 orang untuk periode tiga bulan ini.
Sektor makanan dan minuman paling terpukul dengan tingkat pengangguran 14,7%. Itu diikuti sektor konstruksi 11,2% lalu seni, hiburan, dan rekreasi 10,8%, sektor hotel 9,5%,
dan ritel di 7,7%. Sementara itu, Hong Kong masih harus menghadapi gelombang ketiga infeksi covid-19. Pada Minggu (2/8), dilaporkan 115 kasus baru dan 35 meninggal.
Billy Chan Chun-wai , 30, termasuk yang masih beruntung karena masih bisa menghasilkan HK$10 ribu sebulan dengan menjadi karyawan tidak tetap di sebuah pertokoan besar.
Namun, dulu dia bisa mendapat HK$15 ribu sebulan ditambah komisi dan bonus sebelum protes antipemerintah Hong Kong pecah tahun lalu. Sekarang pandemi telah memperburuk
prospeknya untuk menemukan pekerjaan penuh waktu. Dia melamar ke hampir 20 pekerjaan ritel dalam lima bulan terakhir, tetapi tidak menerima satu pun panggilan.
“Ini istirahat terpanjang yang pernah kualami sejak meninggalkan sekolah. Saya pikir saya tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan dalam beberapa bulan mendatang,” ujarnya.
(Faustinus Nua/X-11)
Goldin Finance 117, sebuah gedung pencakar langit yang terletak di Hong Kong, dikenal sebagai struktur mangkrak tertinggi di dunia
Chi-sung Moon didatangkan PS Barito Putera setelah menyelesaikan kariernya bersama klub Resources Capital FC di Liga Hong Kong.
Kejuaraan Asia diikuti 16 negara yang dibagi dalam empat pul. Setiap pul diisi oleh empat negara. Dua tim teratas nantinya maju ke babak perempat final.
Timnas wanita akan melakoni uji coba melawan Hong Hong. Pelatih Mochi menyebut belum mengetahui kekuatan dan cara bermain lawannya. Namun, dirinya selalu punya target
Hong Kong menjadi salah satu negara yang begitu mendukung inovasi di bidang Web3 dan kripto serta regulasi yang ramah untuk diterapkan di tengah masyarakat.
Koleksi busana muslim ini dirancang dengan desain bermotif yang terisnpirasi dari bunga peoni yang melambangkan keanggunan dan motif tepi geometris yang mempunyai vibes oriental.
Ayep-Bobby juga keliling Kota Sukabumi di 90 titik dan berusaha menghadirkan solusi untuk berbagai masalah yang ada.
Larangan penjualan rokok eceran atau pun pelarangan penjualan dalam jarak 200 meter dari institusi pendidikan akan hantam rantai pendapatan di sektor tembakau.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
MASIH ingat postingan viral tentang ratusan pelamar kerja warung seblak di Ciamis? Isu sempitnya lapangan kerja dibanding jumlah pencari kerja bukanlah hal baru.
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyebut pemerintah harus realistis dalam mencanangkan target Indonesia Maju 2045.
Pengamat Sosiolog Universitas Nasional Nia Elvia mengatakan maraknya aktivitas judi daring atau judi online merupakan dampak dari minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved