Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH Kanada, Kamis (23/7), mengumumkan menggelar penyelidikan independen terhadap penembakan massal paling mematikan di negara itu termasuk apakah tanggapan polisi terhadap penembakan yang menewaskan 22 orang itu telah memadai.
Panel yang terdiri dari tiga pakar akan menyelidiki aksi penembakan dan pembakaran di Nova Scotia yang berakhir dengan polisi menembak mati pelaku setelah melakukan pengejaran selama 13 jam.
Laporan yang diharapkan bisa menghindari insiden serupa di masa depan dijadwalkan dirilis pada Februari 2021.
Baca juga: Pompeo Ajak Dunia Lawan Tirani Tiongkok
Aksi penembakan yang dimulai pada 18 April malam dilakukan oleh seorang pria yang diidentifikasi sebagai seorang ahli gigi berusia 51 tahun Gabriel Wortman.
Polisi mengatakan Wortman mengenakan seragam polisi, mengendari mobil polisi palsu, dan membawa sejumlah senjata, termasuk setidaknya sebuah senapan serbu.
Pascapenembakan massal itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan pelarangan senapan serbu grade militer.
Polisi Kanada dikritik karena menggunakan Twitter untuk memperingatkan publik mengenai adanya pelaku penembakan ketimbang merilis peringatan darurat resmi.
Menteri Keamanan Publik Kanada Bill Blair mengaku yakin penyelidikan itu akan memberikan pengertian yang lebih mendalam mengenai penembakan massal itu dan memberi rekomendasi yang pasti untuk memastikan tragedi serupa bisa dicegah. (AFP/OL-1)
Kim Cheatle mendapatkan desakan dari partai Demokrat dan Republik untuk mengundurkan diri selepas rapat dengar pendapat, Selasa (23/7) WIB, terkait penembakan tersebut.
Masyarakat sipil mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberi atensi serius atas kasus penembakan pembela hak asasi manusia (HAM) Yan Christian Warinussy.
Komnas HAM menyampaikan keprihatinan sekaligus meminta agar peristiwa penembakan yang terjadi pada aktivis HAM Yan Christian Warinussy untuk segera diusut.
PELAKU penembakan terhadap Donald Trump diyakini telah teridentifikasi. Pria berusia 20 tahun itu bernama Thomas Matthew Crooks. Dia telah ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengecam keras penembakan terhadap calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Thomas Matthew Crooks, pelaku dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump di sebuah pertemuan di Pennsylvania, memiliki latar belakang pendidikan dan aktivitas politik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved