Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, melakukan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dihelat di Jakarta, kemari.
Pertemuan bilateral pertama dilaksananakan dengan rekan sejabatnya dari Gambia, Neneh Macdouall-Gaye. Pertemuan ini merupakan yang ketiga antara Menlu RI dan Macdouall-Gaye, setelah sebelumnya bertemu di kesempatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta, April tahun lalu, dan pertemuan tingkat menteri ke-24 di Kuwait pada Mei tahun yang sama.
Dalam pertemuan bilateral di KTT Luar Biasa OKI, kedua menteri membahas isu Palestina. Di antaranya adalah mendorong persatuan negara-negara anggota OKI dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif (Jerusalem Al-Sharif).
Di samping itu, Retno dan Macdouall-Gaye juga membahas peranan lebih besar negara-negara Islam dalam proses perdamaian Palestina dan Israel.
Di samping membahas isu Palestina, dua rekan sejabat juga mendiskusikan isu-isu bilateral. Di antaranya mengenai peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi. Dibahas juga soal upaya mempererat kerja sama teknis dan capacity building.
Sebagai informasi, nilai perdagangan bilateral Gambia-Indonesia mencapai US$25,295 juta pada 2015, menurun dari tahun sebelumnya yang menyentuh US$42,93 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke negara ini adalah CPO, sabun, dan makanan.
"Indonesia dan Gambia telah memiliki pertemuan rutin bilateral melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) tingkat menteri luar negeri untuk menjajaki potensi kerja sama kedua negara. SKB pertama RI-Gambia telah dilaksanakan di Jakarta pada 13 Maret 2013," ungkap Kementerian Luar Negeri dalam pernyaan persnya.
Kedua negara juga sepakat untuk menguatkan kerja sama capacity building khususnya peningkatan produksi beras dan agro-processing. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved