Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PARLEMEN Serbia, Rabu (6/5), mencabut status darurat dan jam malam yang diberlakukan pada pertengahan Maret untuk menekan angka penyebaran covid-19.
Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic, di hadapan parlemen, mengatakan negara Balkan itu telah memenuhi semua kondisi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencabut status darurat.
"Selama lebih dari sepekan kurang dari 5% warga yang diuji menunjukkan hasil positif covid-19. Itu adalah kondisi terpenting untuk mencabut status darurat," ujar Brnabic.
Baca juga: Belanda Izinkan Restoran Buka Kembali pada Juni
Setelah Serbia menyatakan keadaan darurat, pemerintah memberlakukan jam malam antara pukul 18.00 dan 05.00 setiap hari dengan jam malam akhir pekan yang berlangsung sejak Kamis malam hingga Senin pagi.
Warga berusia 65 tahun dilarang ke luar rumah kecuali untuk berjalan kaki selama 1 jam per hari sejak pertengahan April.
Serbia telah mengonfirmasi hampir 10 ribu kasus covid-19 dengan jumlah tewas lebih dari 200. (AFP/OL-1)
Slovenia mendulang dua poin dari dua laga sedangkan Serbia mengemas satu poin.
Trent Alexander-Arnold mengatakan, the Three Lions perlu meningkatkan performa meski mengalahkan Serbia. Serbia pun terus menekan setelah turun minum.
Penampilan timnas Inggris terlihat kurang meyakinkan sebagai salah satu tim yang digadang-gadang menjadi kandidat juara Euro 2024.
Ia mencetak 19 gol dan memberikan delapan assist saat City memenangkan gelar Liga Primer keempat berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pertandingan pembuka Euro 2024 antara Inggris dan Serbia disebut beresiko tinggi oleh polisi Jerman.
SERBIA menolak menandatangani perjanjian damai dengan Kosovo melalui normalisasi hubungan diplomatik. Keputusan itu disebut sebagai itikad Beograd yang masih ingin menginvasi Pristina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved