AS dan Saudi Desak Gencatan Senjata sebelum Perundingan

AFP/Pra/I-2
10/2/2016 11:25
AS dan Saudi Desak Gencatan Senjata sebelum Perundingan
(AFP / AMER ALMOHIBANY)

AMERIKA Serikat dan Arab Saudi, Senin (8/2), bertekad untuk mempercepat gencatan senjata di Suriah. Upaya itu dilakukan guna meng­akhiri perang saudara yang telah melanda negara tersebut selama lima tahun terakhir.

Berbagai persiapan guna memuluskan rencana gencatan senjata telah diupayakan sebelum perundingan perdamaian Suriah dilanjutkan Kamis (11/2). Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Arab Saudi Adel Al-Jubeir bertemu di Washington untuk membicarakan hal-hal terkait.

Hasil pertemuan tersebut nantinya akan disampaikan dalam pembicaraan internasional yang akan digelar di Muenchen, Jerman, Kamis (11/2) mendatang. "Kami mempertaruhkan hal yang besar untuk menyelesaikan masalah di wilayah ini," ujar Al-Jubeir dalam pidatonya saat bertemu Kerry.
Upaya tersebut, lanjut Al-Jubeir, harus dilakukan sebelum perang menghancurkan seluruh dunia.

Keduanya berharap semua pihak yang terlibat, khususnya para pendukung rezim Suriah, yaitu Rusia dan Iran, setuju untuk mempercepat gencatan senjata. "Ini dilakukan atas nama kemanusiaan," ujar Kerry.

"Saya harap di Muenchen nanti, kita semua akan kembali bertemu di posisi mencapai kemajuan dalam hal ini," imbuh Kerry.

Kerry juga telah mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan Rusia untuk mendukung rencana tersebut. "Rusia menyampaikan beberapa ide konstruktif untuk mendukung rencana ini," tutur Kerry seperti dikutip surat kabar Japan Today.

Rusia, lanjut pria 72 tahun itu, mengatakan juga akan meminta dukungan Iran untuk menyepakati gencatan senjata.

Sebanyak 17 negara Kelompok Dukungan Internasional Suriah (ISSG) akan hadir dalam pembicaraan Kamis tersebut. Mereka akan mencari solusi untuk memulai kembali upaya damai yang dilakukan PBB supaya pihak yang bertikai di Suriah kembali ke meja perundingan, salah satunya dengan melakukan gencatan senjata.

Adapun, perwakilan Rusia untuk PBB Vitaly Churkin berharap semua pihak yang terlibat dalam perundingan damai Suriah bisa mendapat semangat baru.
"Kami juga akan membawa rancangan-rancangan baru untuk pertemuan Muenchen nanti," papar Churkin.

Rencana perundingan kali ini datang beberapa hari setelah perundingan damai yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemui jalan buntu. Perundingan yang dimulai 29 Januari lalu terpaksa dihentikan sementara pada Rabu (3/2).

Penundaan dilakukan setelah perwakilan oposisi Suriah, Komisi Negosiasi Tinggi (HNC), mundur dari proses perundingan setelah pasukan pemerintah Suriah, yang didukung Rusia, kembali menggempur Kota Aleppo dan menewaskan 18 orang.

Utusan khusus PBB Staffan de Mistura masih terus berjuang untuk menghidupkan kembali perundingan gencatan senjata Jenewa. Namun, ia sangat bergantung pada negara-negara ISSG untuk menekan pihak-pihak yang bertikai. (AFP/Pra/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya