Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS), Rabu (13/11), mengakui Jeanine Anez sebagai penjabat presiden Bolivia pascapengunduran diri Presiden Evo Morales.
"AS memuji keputusan Senator Jeanine Anez yang maju sebagai Penjabat Presiden Bolivia untuk memimpin negaranya melalui transisi demokrasi berdasarkan konstitusi Bolivia," ungkap Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Pompeo mengatakan AS siap bekerja sama dengan Bolivia dan rakyanya untuk menggelar pemilu yang bebas dan adil sesegera mungkin.
Menlu AS itu juga meminta warga Bolivia untuk tidak menggunakan kekerasan seiring meningkatnya ketengangan antara kelompok pro dan anti-Morales.
Baca juga: Jeanine Anez Duduki Kursi Presiden Bolivia
Anez, 52, merupakan mantan Ketua Senat Bolivia sebelum memproklamasikan diri sebagai penjabat presiden, Selasa (12/11). Langkah Anez itu didudung Mahkamah Konstirusi Bolivia.
Anez kemudian berjanji akan menggelar pemilu dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Bolivia dilanda krisis politik sejak pemilu 20 Oktober lalu yang menyatakan Morales sebagai pemenang, (AFP/OL-2)
Facundo Pellistri mencetak gol pembuka pada menit kedelapan dan Darwin Nunez menggandakan keunggulan Uruguay setelah pertandingan memasuki menit ke-20.
Juan Jose Zuniga Macias, seorang komandan militer berpangkat tinggi di Bolivia, ditahan oleh kepolisian atas dugaan terlibat dalam upaya kudeta yang gagal.
Polisi Bolivia telah menangkap Jenderal Juan José Zúñiga, pemimpin upaya kudeta, setelah istana kepresidenan di La Paz diserbu oleh tentara.
Presiden Bolivia, Luis Arce, mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya setelah menghadapi upaya kudeta yang mendapat kecaman internasional.
Istana presiden Bolivia diserbu oleh tentara, dan Presiden Luis Arce memperingatkan adanya kudeta yang sedang berlangsung.
Victor Manuel Rocha, mantan Duta Besar AS untuk Bolivia, yang ditangkap karena dituduh melakukan spionase untuk Kuba selama empat dekade, mengumumkan niatnya untuk mengaku bersalah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved