Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengecam rencana Israel yang hendak terus membangun permukiman di Tepi Barat, Palestina. "Apa yang mereka rencanakan merupakan suatu tindakan provokatif dan penghinaan terhadap rakyat Palestina serta masyarakat internasional," tegas Ban dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan yang membahas situasi Timur Tengah dan Palestina, Selasa (26/1), di kantor pusat PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
Yang dilakukan Israel saat ini, lanjut Ban, menimbulkan pertanyaan mendasar atas komitmen untuk mencapai perdamaian dengan Palestina. Pasalnya, pejabat berusia 71 tahun itu mengatakan perdamaian tidak akan tercapai jika Israel terus melakukan pendudukan atau penguasaan lahan dan membangun permukiman di wilayah itu. "Israel harus menghentikannya. Itu satu-satunya jalan menuju proses perdamaian," ucapnya.
PBB secara tegas sudah menyebutkan bahwa pendudukan Israel di beberapa wilayah Palestina merupakan hal yang melanggar hukum. "Mereka melakukan itu untuk melemahkan proses perdamaian dan menghalangi kemerdekaan Palestina," imbuh Ban.
Pernyataan Sekjen PBB itu dilontarkan setelah pemerintah Israel menyepakati rancangan pembangunan 153 rumah permukiman baru di Tepi Barat. Lembaga perdamaian Peace Now menyebutkan rencana pembangunan itu merupakan proyek konstruksi pertama yang dilakukan Israel dalam 18 bulan terakhir.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Israel telah lebih dulu mendeklarasikan wilayah seluas sekitar 150 hektare di Tepi Barat, tepatnya sebelah selatan Kota Jericho, sebagai tanah negara.
Menurut Ban, hal seperti itulah yang memicu munculnya berbagai aksi kekerasan oleh warga Palestina seperti penusukan, penabrakan, hingga penembakan. Ia sendiri mengecam aksi-aksi kekerasan yang dilakukan warga Palestina, tapi Ban menekankan bahwa aksi pendudukan seperti yang dilakukan Israel memang secara alami memunculkan rasa kebencian dan ekstremisme.
Menurut Ban, sebagaimana yang telah ditunjukkan umat manusia yang mengalami penindasan sepanjang sejarah, "Itu merupakan sifat alami manusia sebagai reaksi atas aksi pendudukan. Rasa frustrasi warga Palestina muncul dan membuncah akibat pendudukan yang dilakukan Israel," imbuh diplomat asal Korea Selatan itu.
Kecaman juga dilontarkan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Samantha Power. Ia mengatakan AS sangat menentang pendudukan Israel. "Secara mendasar, itu tidak sesuai dengan solusi damai dua negara," ujar Power. Ia juga berharap warga Palestina dapat menahan diri dari aksi protes berlebihan yang dapat menimbulkan korban jiwa. Di Brussels, Belgia, juru bicara Uni Eropa (UE) untuk urusan luar negeri menyatakan bahwa UE amat menentang kebijakan pendudukan Israel sekaligus menekankan bahwa warga Palestina butuh lahan untuk pembangunan ekonomi.
Memicu teror
Untuk menanggapi kecaman itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh pernyataan Ban itu sama saja dengan memicu teror. "Hal seperti itu sama sekali tidak bisa dibenarkan," ucapnya.
Walaupun Israel tidak meneruskan pendudukan di Tepi Barat dan wilayah lainnya, tuding Netanyahu, warga Palestina tetap akan menyerang warga Israel. "Para pembunuh itu tidak ingin membangun negara. Mereka justru hendak menghancurkan sebuah negara dan mereka menunjukkannya secara terang-terangan. Mereka juga tidak membunuh atas nama perdamaian ataupun atas nama hak asasi manusia," lanjut Netanyahu.
Israel menduduki wilayah Tepi Barat setelah perang selama 6 hari pada 1967. Jerusalem lantas ikut dianeksasi, tapi langkah itu tidak pernah diakui dunia. Kini, sekitar 400 ribu pemukim Israel tinggal di Tepi Barat bersama dengan 2,5 juta warga Palestina. (AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved