Lagi, Najib Digoyang Skandal Suap

Haufan Hasyim Salengke
27/1/2016 08:00
Lagi, Najib Digoyang Skandal Suap
(AFP/Mohd Rasfan)

MALAYSIA kembali dihebohkan aliran dana ke rekening pribadi Perdana Menteri (PM) Najib Razak.

Sebelumnya, Najib juga digoyang isu serupa pada Juli 2015, bahwa perusahaan negara 1Malaysia Development Bhd (1MDB) mentransfer dana hampir US$700 melalui reke­ning pribadinya.

Unjuk rasa yang menuntut pemunduran Najib pun marak. Bahkan, mantan PM Mahathir Mohamad telah mendesak Najib melepaskan jabatannya. Akan tetapi, desakan pelengseran Najib mereda setelah Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) menyatakan belum ada bukti kuat terjadi penyuapan.

Kasus serupa kedua tampaknya tidak akan menggoyahkan Najib dari jabatan perdana menteri. Kejaksaan Agung Malaysia, kemarin, mengatakan sumber dana US$681 juta (Rp9,4 triliun) yang terlacak mengalir ke rekening pribadi Najib merupakan donasi personal dari keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Pernyataan kejaksaan itu sekaligus membersihkan nama Najib yang selama ini dikaitkan dengan skandal korupsi terkait deposito transfer misterius dari 1MDB.

Sebelumnya, sejumlah pejabat antikorupsi mengatakan Najib, politikus partai berkuasa United Malays National Organisation (UMNO), menerima uang sebagai hadiah dari seorang donatur luar negeri.

Pada jumpa pers, kemarin, Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali mengungkapkan donasi untuk Najib dari pihak Kerajaan Saudi dikirim antara Maret dan awal April 2013. Namun, pihak yang mentransfer tidak dijelaskan.

Apandi mengklaim para pejabat antikorupsi telah menemui dan merekam sejumlah saksi, termasuk seseorang yang mereka identifikasi sebagai pendonor untuk mengonfirmasi kasus itu.

"Saya puas bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa donasi itu merupakan gratifikasi untuk korupsi," ujar Apandi saat menyatakan bukti-bukti tidak menunjukkan sumbangan itu disalurkan sebagai upah agar Najib melakukan sesuatu dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri.

Apandi menambahkan, Najib mengembalikan US$620 juta ke keluarga Kerajaan Saudi pada Agustus 2013 dan uang itu tidak digunakan. Namun, tidak dijelaskan dikemanakan sisa uang sebesar US$61 juta itu.

Atas pertimbangan tidak adanya tindakan kriminal yang dilakukan Najib, kejaksaan akan menginstruksikan MACC untuk ‘menutup’ kasus itu.

Najib intervensi
Namun, pihak oposisi dan kalangan yang vokal di tubuh pemerintah meminta dilakukan investigasi independen untuk kasus Najib. Mereka pun menuduh Najib me­nyabotase langkah pejabat untuk mengusut kasus yang menjeratnya.

Tuduhan kritikus bukan tanpa alasan. Tak lama setelah kasus bergulir, Najib tiba-tiba merotasi Abdul Gani Patail sebagai Jaksa Agung dan digantikan dengan Apandi.

Selain itu, ia mencopot Muhyiddin Yassin dari jabat­an Deputi PM dan digantikan Zahid Hamidi yang saat itu menjabat menteri dalam negeri.

Presiden Partai Keadilan Rakyat Wan Azizah Wan Ismail menyebut keputusan Apandi Ali untuk menutup kasus Najib sudah diprediksi sejak Abdul Gani didepak Najib. (AFP/BBC/The Malaysian Insider/I-3)

haufan_hasyim@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya