Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEKITAR 20 mobil milik warga berbaris rapi dengan dikawal mobil-mobil polisi, bersiap melakukan perjalanan melintasi ruas tol yang menghubungkan perbatasan Amerika Serikat dengan wilayah Meksiko.
Pengamanan polisi memang disediakan aparat untuk masyarakat untuk perjalanan warga karena ruas tol tersebut, yakni dari perbatasan Texas, AS, ke Matamoros, Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko, dikenal rawan. Aksi kriminal seperti pembunuhan dan penculikan yang dilakukan geng kerap terjadi di sepanjang jalur itu. Karena itu, tol perbatasan yang bernama Rute 101 itu dijuluki 'tol maut'.
Rute tersebut membentang sepanjang 300 kilometer. Perjalanan berkendara di sana nonsetop, tanpa rehat bahkan untuk ke kamar mandi. Pengendara yang biasa melintas di tol itu kebanyakan merupakan para migran asal Meksiko yang tinggal di AS untuk pulang kampung. Sebagian lainnya ialah penduduk setempat yang sudah mengerti akan bahaya yang mengintai saat mereka melintasi rute tersebut. Tamaulipas merupakan negara bagian di Meksiko dengan jumlah kasus orang hilang terbanyak di Meksiko. Angkanya mencapai 5.000 dari 26.000 kasus secara nasional yang umumnya merupakan korban pertikaian antarkartel narkoba di negara itu.
Tamaulipas juga merupakan markas kartel narkoba Gulf dan Zetas. Kedua kelompok pernah bersekutu, tapi selama beberapa tahun belakangan malah gencar saling bertempur. Meskipun pemimpin kedua kartel telah ditangkap ataupun terbunuh, para anggota kartel masih menjadi momok bagi penduduk.
Atas pertimbangan itu, pada 2013, Kepolisian Federal Meksiko meluncurkan yang dinamakan Operasi Jejak untuk mengawal mobil-mobil sipil di sepanjang Rute 101. Rute itu sepi. Sejumlah toko, restoran, dan aktivitas bisnis lain tutup dan terbengkalai di sepanjang tepian jalan. Karena operasi pengawalan itu penuh dengan risiko, para petugas yang diterjunkan dipersenjatai senapan serbu.
Untuk warga yang merasa berani berkendara melintasi Rute 101 tanpa pengawalan polisi, pemerintah Meksiko menyediakan pos titik aman di sebuah stasiun pengisian bahan bakar yang dijaga polisi dan tentara. Di sana, para pengendara dapat mengisi bahan bakar mobil dan meregangkan kaki sembari beristirahat dengan aman.
Ditodong
Carlos Ortega, 55, ialah salah satu warga yang memanfaatkan jasa pengawalan Operasi Jejak. Laki-laki yang berangkat dari Negara Bagian New Jersey, AS, itu mengaku mengetahui operasi tersebut dari brosur yang dia peroleh ketika menyeberangi perbatasan dari Brownsville, Texas.
"Saya berada di sini karena saya takut dengan masalah di luar sana seperti perampokan, serangan. Mereka mengambil mobil dan uang. Anda tidak bisa melakukan perjalanan dengan tenang. Kita memang butuh operasi ini," ujarnya di mobil yang dia kendarai menuju Puebla di Meksiko Tengah bersama dengan putrinya dan dua teman.
Seorang laki-laki asal Meksiko yang tinggal di Texas, AS, juga ikut dalam pengawalan polisi di Rute 101. Dia malah pernah mengalami sendiri penodongan di tol maut itu. "Saya pernah disetop tiga kali. Mereka menodongkan senapan besar. Saya disuruh keluar dari mobil dan mereka hendak mengambil mobil saya. Saya katakan kepada mereka bahwa saya tidak punya urusan dengan mereka dan saya tawarkan uang saja," tutur warga yang tidak menyebut nama itu. Dia mengaku tidak tahu pasti para penodong itu anggota kartel atau pelaku kriminal biasa. "Mereka meminta uang US$30-US$70," lanjutnya.
Rombongan pengawalan polisi biasanya mempercepat laju kendaraan saat mendekati San Fernando. Wilayah itu merupakan bagian yang paling ditakuti sepanjang Rute 101. Di sanalah tersangka anggota sindikat Zetas membantai 72 migran Amerika Tengah dan Amerika Selatan pada Agustus 2010.
"San Fernando ialah bagian yang paling menakutkan. Banyak penculikan di sini. Mereka merampas mobil dan merampok," kata Rafael Portales, 37, yang membeli mobil di AS untuk dijual kembali di Meksiko.
Di dekat Ciudad Victoria, polisi yang memimpin pengawalan melambaikan tangannya ke luar jendela kendaraan untuk menandakan akhir dari pengawalan polisi. "Setiap orang menjaga diri masing-masing dari sini. Semoga Tuhan memberkati kita," kata seorang pria Texas saat ia berpisah dengan rombongan menuju ke kota lain. (AFP/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved