Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ORANG-ORANG Latin di Texas, AS, pada Senin (5/8) menyuarakan ketakutan mereka terhadap beberapa peristiwa penembakan massal yang akhir-akhir ini terjadi di 'Negeri Paman Sam'.
Mereka menganggap kejadian ini merupakan kejahatan rasial paling mematikan yang pernah dilakukan terhadap komunitas mereka. Dalam penembakan 22 orang di sebuah toko Walmart di El Paso, Texas, Sabtu (3/8) lalu, delapan warga negara Meksiko termasuk di antara mereka yang tewas.
Mereka menyalahkan Presiden Donald Trump atas pembantaian bersenjata tersebut. Menurut komunitas Latin, penembakan massal itu dapat langsung dikaitkan dengan retorika kebencian terhadap minoritas yang telah berkembang sejak pemilihan Trump pada 2016. "Retorika presiden telah mengipasi api perselisihan di negara ini," ujar Kepala Koalisi Hak Asasi Manusia yang berbasis di Los Angeles, Angelica Salas.
"Dan ketika dia lebih suka kekacauan, dia kemungkinan besar senang melihat konflik antarkomunitas meningkat," tambahnya.
Dominique Diaz, seorang penduduk El Paso, mengatakan fakta bahwa penembak itu --Patrick Crusius, 21 tahun-- telah menargetkan wilayah yang sebagian besar dihuni warga Hispanik. Hal itu mencerminkan meningkatnya rasialisme dan sentimen antiimigran di AS.
Direktur Eksekutif Jaringan Pengorganisasian Hari Nasional Buruh yang berbasis di Los Angeles, Pablo Alvarado, menyebut penembakan di El Paso merupakan deklarasi perang melawan Hispanik.
"Kami telah beralih dari kambing hitam menjadi sasaran kekerasan rasial yang tidak masuk akal ini," katanya.
"Tindakan kekerasan yang mengerikan ini merupakan deklarasi perang melawan komunitas kami."
Komunitas Latin juga menengarai bahwa rangkaian penembakan ini tidak lepas dari menguatnya supremasi kulit putih sejak Trump menjabat Presiden AS.
Luz Gallegos dari pusat hukum TODEC mengatakan penembakan itu telah menebarkan ketakutan di kalangan warga Hispanik yang tidak lagi merasa aman.
"Presiden telah mengubah hukum negara, memberdayakan kelompok supremasi kulit putih, dan memberi mereka lampu hijau untuk bertindak atas kebencian mereka," kata Gallegos. (AFP/*/I-1)
Kim Cheatle mendapatkan desakan dari partai Demokrat dan Republik untuk mengundurkan diri selepas rapat dengar pendapat, Selasa (23/7) WIB, terkait penembakan tersebut.
Masyarakat sipil mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberi atensi serius atas kasus penembakan pembela hak asasi manusia (HAM) Yan Christian Warinussy.
Komnas HAM menyampaikan keprihatinan sekaligus meminta agar peristiwa penembakan yang terjadi pada aktivis HAM Yan Christian Warinussy untuk segera diusut.
PELAKU penembakan terhadap Donald Trump diyakini telah teridentifikasi. Pria berusia 20 tahun itu bernama Thomas Matthew Crooks. Dia telah ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengecam keras penembakan terhadap calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Thomas Matthew Crooks, pelaku dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump di sebuah pertemuan di Pennsylvania, memiliki latar belakang pendidikan dan aktivitas politik
Claudia Sheinbaum membuat sejarah dengan menjadi presiden perempuan pertama, dan presiden pertama berdarah Yahudi, di negara mayoritas Katolik. Bagaimana pandangannya terhadap Palestina?
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menerima kunjungan kehormatan dari delagasi negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia di kantornya
Para pemimpin Amerika Latin akan mengadakan konferensi virtual untuk membahas serangan Ekuador terhadap kedutaan besar Meksiko di Quito untuk menangkap mantan wapres Jorge Glas.
Menurut angka resmi, jumlah pekerja imigran Latin mencakup 8,2% dari seluruh angkatan kerja di Amerika Serikat pada tahun 2020-2021.
Demonstrasi juga pecah di Cali, Medellin, Barranquilla, Bucaramanga dan kota-kota lainnya.
Versi bahasa Spanyol buku ini akan dirilis pada Rabu, sedangkan versi bahasa Inggris akan tersedia di toko buku pada 20 Maret.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved