Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bencana Alam Global Timbulkan Kerusakan Senilai US$160 miliar di 2018

AFP
08/1/2019 20:45
Bencana Alam Global Timbulkan Kerusakan Senilai US$160 miliar di 2018
(Antara)

PERUSAHAAN asuransi Munich Re dari Jerman dalam hitungan tahunannya menyatakan bencana alam di seluruh dunia pada 2018 telah menimbulkan kerusakan sampai senilai US$160 miliar dan menyebabkan 10.400 orang tewas.

Jumlah itu lebih rendah dibanding kerusakan senilai US$350 miliar pada 2017 namun masih di atas nilai rata-rata per 30 tahun senilai US$140 miliar.

Secara global, perusahaan itu menyoroti musim topan tahun lalu. Misalnya topan Mangkhut berkategori lima ang menewaskan 100 orang saat melanda Filipina pada September. Lalu ada topan Jebi yang menyerang Jepang dan menyebabkan kerusakan senilai US$12,5 miliar.

Selain topan, perusahaan itu menyoroti tsunami yang melanda Sumatra dan Jawa pada Desember dengan menewaskan sedikitnya 400 orang. Gelombang laut itu tidak terdeteksi oleh sistem peringatan dini karena bukan disebabkan oleh gempa bumi melainkan pergeseran lempeng di dalam laut.

Benua Eropa tidak terkena bencana besar di 2018 namun dilanda musim kering berkepanjangan yang menimbulkan kerusakan sekitar US$3,9 miliar bagi industri pertanian dan peternakan.

Kerugian terbesar dirasakan oleh Amerika Serikat karena dilanda kebakaran hutan yang hebat secara berturut-turut. Kebakaran itu menimbulkan kerusakan senilai US$24 miliar di wilayah California, sedangkan kebakaran di Sierra Nevada menewaskan 86 orang dan menimbulkan kerusakan US$16,5 miliar.

Dari sisi korban jiwa, Munich Re mengatakan bencana terhebat terjadi akibat tsunami yang menimpa Kota Palu di Indonesia dengan korban tewas 2.100 orang. (X-11)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya