Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (20/11), mengakui bahwa putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman kemungkinan mengetahui pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Meski begitu, Trump menegaskan hal itu tidak akan mempengaruhi hubungan Arab Saudi-AS.
"Ada kemungkinan Putra Mahkota mengetahui kejadian tragis itu. Bisa saja dan bisa saja tidak," ujar Trump dalam sebuah pernyataan resmi.
"Kita kemungkina tidak akan pernah tahu fakta sebenarnya terkait pembunuhan Jamal Khashoggi. Karenanya, hubungan kami dengan Arab Saudi sangat baik. Kami bertekad mempertahankannya," tegasnya.
Pembunuhan mengerikan Khashoggi yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu membuat malu Washington.
Pembunuhan itu merusak kampanye yang dilakukan Pangeran Mohamed bin Salman untuk menunjukkan bahwa Arab Saudi tengah melakukan reformasi.
Pembunuhan itu juga membuat strategi AS untuk menjadikan Pangeran Mohamed bin Salman sebagai sekutu utama mereka dipertanyakan.
Sebelumnya, selama berpekan-pekan, Trump selalu menolak menerima bukti-bukti bahwa pemerintah Arab Saudi terlibat dalam pembunuhan Khashoggi serta bahwa Pangeran Mohamed bin Salman memerintahkan pembunuhan itu.
Baca juga: Kasus Khashoggi Buat Trump Dilematik
Namun, setelah The New York Times memberitakan bahwa CIA telah menyimpulkan bahwa Putra Mahkota itu terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, fokus kini beralih pada apakah Trump akan menghukum Arab Saudi.
Trump dalam pernyataan resmi mengatakan hubungan AS dan Arab Saudi lebih penting ketimbang keterlibatan Pangeran Mohamed bin Salman dalam pembunuhan Khashoggi.
Dia juga menggarisbawahi bahwa Raja Salman dan Pangeran Mohamed bin Salman telah membatah terlibat dalam pembunuhan wartawan itu.
Selain itu, imbuhnya, Arab Saudi merupakan sekutu utama AS dalam mengendalikan ambisi nuklir Iran, membeli senjata dari AS senilai miliaran dolar, dan membantu menjaga harga minyak.
"Karenanya, AS bertekad untuk terus menjadi sekutu Arab Saudi untuk mengamankan kepentingan negara kuta, Israel, dan sekutu lainnya di kawasan itu," pungkasnya. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved