Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Warga AS Voting untuk Putus Pengendalikan Kongres AS

Denny Parsaulian
07/11/2018 11:10
Warga AS Voting untuk Putus Pengendalikan Kongres AS
(AFP)

TEMPAT pemungutan suara di beberapa bagian Indiana dan Kentucky yang pertama ditutup Selasa (6/11) di saat warga Amerika lainnya masih memberikan suara mereka. Para pemilih ini akan menentukan apakah ingin rekan Donald Trump di Partai Republik tetap mempertahankan cengkeraman mereka di Kongres AS.

Tetapi siapa pemenang baru bisa diketahui beberapa jam lagi sekaligus untuk memutuskan kontrol di DPR dan Senat.

Ini pemilihan nasional pertama sejak Trump masuk Gedung Putih sejak 2016. Ini sebuah tes apakah Demokrat dapat mengubah energi anti-Trump menjadi kemenangan di kotak suara.

Partai Demokrat difavoritkan oleh peramal bakal mengambil alih 23 kursi yang mereka butuhkan untuk mendapatkan mayoritas di DPR. Namun, harapan Demokrat untuk mengontrol Senat, sangat sedikit. Hal ini ditunjukkan lewat jajak pendapat. 

Seluruh kursi DPR sebanyak 435 kursi, 35 dari 100 kursi di Senat, dan 36 dari 50 gubernur negara bagian diperebutkan pada Selasa (6/11).

 

Baca juga: Facebook Blokir 115 Akun Penyebar Hoaks

 

Kampanye jelang pemilihan bergejolak ditandai dengan bentrokan antara ras, imigrasi, dan perdagangan. Dalam kampanye terakhirnya, Trump fokus tentang imigrasi ilegal dan massa liberal.

Jika Demokrat menguasai DPR, mereka dapat memblokir agenda Trump dan meluncurkan penyelidikan kongres ke dalam pemerintahan Trump. Penyelidikan bisa dari soal pajak hingga konflik kepentingan bisnis, dan kaitan kampanye 2016-nya dengan Rusia.

Kemenangan Republik di kedua kamar Kongres akan memvalidasi gaya Trump setelah sebulan sebelumnya ia memadatkan mayoritas konservatif di Mahkamah Agung saat Senat memilih calonnya Brett Kavanaugh.

Pada sebuah kampanye di Indiana pada Senin (5/11) malam, Trump menuduh Demokrat tanpa menawarkan bukti secara terbuka mendorong jutaan orang asing ilegal untuk melanggar hukum AS, melanggar perbatasan AS dan menyerbu AS.

Analis memperkirakan akan ada tekanan pada saham jika Demokrat menguasai DPR. Akan ada reaksi ke bawah yang lebih tajam jika Dekokrat memenangi Senat juga. 

Namun Jika Republik mempertahankan posisinya, saham bisa naik lebih jauh, dengan harapan pemotongan pajak lebih banyak di depan. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya