Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan posisi Indonesia terhadap kasus terbunuhnya wartawan Washington Post Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Ankara, Turki. Secara tegas, Retno dua kali mendesak agar penyelidikan dilakukan transparan dan seksama.
"Kita paham bahwa pertemuan ini berlangsung di tengah situasi yang menjadi perhatian kita semua. Yaitu pembunuhan yang dilakukan terhadap Jamal Khashoggi. Oleh karena itu, dalam pertemuan tadi, saya menyampaikan posisi Indonesia terhadap kasus tersebut. Dan saya yakin Menlu Jubeir juga akan menyampaikan statement mengenai permasalahan ini," kata Menlu Retno Marsudi seusai bertemu Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Selasa (23/10).
Baca juga: Erdogan Janji Ungkap Kebenaran Soal Khashoggi
Menlu Retno ikut prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya Khashoggi.
"Indonesia sangat prihatin terhadap apa yang menimpa Jamal Khashoggi. Indonesia menyampaikan duka cita yang dalam kepada keluarga Jamal Khashoggi," kata Menlu Retno. "Indonesia meminta kiranya investigasi dapat dilakukan secara transparan dan seksama."
Pada konferensi pers bersama itu, Menlu Retno menyatakan menyimak pernyataan Jubeir 2 hari lalu. Saat itu Jubeir menegaskan akan berusaha mengungkap kasus ini.
"Saya menyampaikan kepada Menlu Jubeir bahwa saya juga mencermati pernyataan yang disampaikannya dua hari lalu yang antara lain menyampaikan dan menekankan bahwa pihaknya ingin mengungkap semua fakta.''
Lalu, Menlu Retno kembali mengulang penegasan penyelidikan Khashoggi.
"Sekali lagi Indonesia sangat mengharapkan kiranya investigasi dapat dilakukan secara transparan dan seksama."
Pertemuan dengan Menlu Jubeir ini telah dijadwalkan sekitar setahun lalu sebagai tindak lanjut kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 2017 lalu. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved