Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Luar Negeri AS Mike Pompeo bersikeras bahwa pembicaraan mengenai denuklirisasi dalam pertemuan dua harinya di Pyongyang, Korea Utara (Korut) merupakan kemajuan. Ia menekankan bahwa tidak ada yang dapat dilakukan Korut untuk mendapatkan pengendoran sanksi keras yang dikenakan pada mereka atas program rudal nuklirnya.
"Sanksi akan tetap berlaku sampai final. Denuklirisasi sepenuhnya diverifikasi sebagaimana disetujui oleh Ketua Kim (Jong Un) terjadi," kata Pompeo. Pompeo juga menambahkan bahwa AS akan berusaha untuk memuluskan jalan dengan memberikan jaminan keamanan yang diminta oleh Pyongyang.
Secara praktis, Pompeo hanya menyebutkan bahwa para pejabat dari kedua belah pihak akan bertemu pada 12 Juli untuk membahas pemulangan sisa-sisa beberapa tentara AS yang tewas selama Perang Korea 1950-1953.
Pompeo bersikeras bahwa negosiasi lebih lanjut akan terjadi dan beberapa kemajuan telah dibuat untuk menyetujui penghancuran fasilitas rudal Korut.
"Kami berbicara tentang apa yang Korea Utara terus lakukan dan bagaimana hal itu terjadi bahwa kita dapat merangkul apa yang disetujui oleh Ketua Kim dan Presiden Trump," katanya. "Tidak ada yang pergi dari itu."
Namun, Pyongyang menangkap sisi negatif dari pertemuan tersebut. Mereka memperingatkan masa depan proses perdamaian akan terancam oleh tuntutan kuat AS atas perlucutan senjata nuklir yang sepihak.
Reaksi marah Korut terhadap pembicaraan dengan Pompeo, datang dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut yang melabrak Pompeo atas tuntutan sepihaknya yang seperti gangster. Pompeo dituding tidak menawarkan langkah-langkah konstruktif dari pihak AS. "Sepertinya AS salah memahami niat baik dan kesabaran kami," kata pernyataan itu.
Pyongyang mencatat bahwa pihaknya telah menghancurkan tempat uji coba nuklir, sebuah konsesi yang secara terang-terangan dipuji oleh Trump sebagai kemenangan untuk perdamaian, dan mengeluhkan bahwa Pompeo terbukti tidak sejalan dengan konsesi AS.
Perintah sepihak dari Presiden Donald Trump untuk menangguhkan latihan perang AS dan Korea Selatan, mereka nilai hanya sebagai tindakan kosmetik dan sangat dapat dibalik. Mereka mengkritik para perunding AS yang tidak pernah menyebut soal mengakhiri Perang Korea 1953 dengan perjanjian perdamaian.
"Kami pikir bahwa pihak AS akan datang dengan proposal yang konstruktif ... Tapi harapan dan harapan kami ini sangat naif sehingga mudah tertipu," kata pernyataan itu.
Profesor Yang Moo-Jin dari Universitas Kajian Korea Utara di Seoul mengatakan, kecaman Pyongyang ditujukan untuk menggerakkan perbedaan Trump dan para pejabat tinggi.
"Korea Utara mencoba untuk lebih dominan dalam negosiasi lanjutan," kata Yang. (AFP/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved