Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengadilan Tiongkok Larang Penjualan Produk Chip AS

Irene Harty
04/7/2018 22:24
Pengadilan Tiongkok Larang Penjualan Produk Chip AS
(thinkstock)

SEBUAH perusahaan teknologi Tiongkok yang terlibat dalam sengketa paten dengan raksasa chip Amerika Serikat (AS) Micron mengatakan pengadilan telah memutuskan mendukung dan memerintahkan penghentian segera beberapa produk Micron di Tiongkok pada Rabu (4/7).

Menurut perusahaan milik negara Fujian Jinhua Integrated Circuit Co, pengadilan di tenggara kota Fuzhou telah memutuskan Micron harus menghentikan penjualan lebih dari selusin hard disk solid state, memory stick, dan chip. Namun, putusan pengadilan tersebut belum dipublikasikan.

Seorang mitra Taiwan dari Jinhua, United Microelectronics Corporation (UMC) mengeluarkan pernyataan serupa, mengatakan pengadilan telah mengeluarkan perintah awal terhadap 26 produk Micron.

"Perilaku tak terkendali Micron telah menyebabkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki bagi perusahaan dan akan terus memantau produk lain yang menggunakan chip Micron," ungkap Jinhua.

Kasus itu terjadi di tengah meningkatnya gesekan perdagangan antara dua negara teratas di dunia, dengan miliaran dolar dalam tarif perdagangan baru yang akan diberlakukan pada Jumat (6/7). Awal pekan ini, otoritas AS memblokir aplikasi berusia tujuh tahun dari Tiongkok Mobile untuk memasuki pasar domestik, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional.

Micron adalah pemasok semikonduktor terbesar keempat di dunia dengan pendapatan penjualan menyusul perusahaan Korea Selatan, Samsung dan SK Hynix dan raksasa chip AS Intel. Lebih dari separuh penjualan bersihnya berasal dari Tiongkok, perusahaan yang berbasis di Idaho itu mengatakan dalam laporan pendapatan 2017. Pada Juni lalu, Micron mengatakan kasus itu bisa memiliki efek buruk material pada bisnisnya, yang membutuhkan perubahan pada operasi Tiongkok.

Tiongkok mendirikan Jinhua pada Februari 2016 dalam upaya untuk membuat chip buatan sendiri, dengan investasi perusahaan senilai 37 miliar yuan tahun itu untuk membangun lini produksi dengan dukungan teknologi dari UMC. Semikonduktor termasuk di antara impor terbesar Tiongkok, yang menyaingi minyak, dan telah menjadi pengingat yang jelas tentang ketergantungannya pada teknologi AS.

Awal tahun ini, Washington melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok dan raksasa smartphone ZTE membeli komponen AS yang penting selama tujuh tahun, mengancam kelangsungan hidupnya, sebagai hukuman karena melanggar kontrol ekspor AS. Dalam penyelesaian yang bermuatan politis pada bulan lalu, Washington untuk sementara mengizinkan ZTE untuk melanjutkan beberapa kegiatan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pejabat AS. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya