Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Australia Beli Drone untuk Pantau Laut Cina Selatan dan Pasifik

Denny Parsaulian Sinaga
27/6/2018 00:06
Australia Beli Drone untuk Pantau Laut Cina Selatan dan Pasifik
(AFP)

AUSTRALIA akan menginvestasikan AS$ 5,2 miliar untuk mengembangkan dan membeli pesawat tak berawak AS berteknologi tinggi. Drone ini akan digunakan untuk operasi militer bersama dan untuk memantau perairan termasuk Laut Cina Selatan, demikian sebut Canberra, Selasa (26/6).

Sebelumnya, Canberra telah berinvestasi untuk angkatan laut mereka dalam jumlah besar. Yakni melalui pembangunan kapal besar yang mencakup kapal selam baru, kapal patroli lepas pantai, dan frigat untuk menopang kemampuan pertahanannya.

Sebagai bagian dari investasi ini, pemerintah Auatralia akan menghabiskan AUs$1,4 miliar untuk membeli pesawat pertama dari enam pesawat pengintai maritim Triton MQ-4C. Dengan adanya pesawat-pesawat ini pada pertengahan 2023, Australia akan memiliki tujuh pesawat termasuk P-8A Poseidon yang saat ini digunakan.

"Secara bersama-sama, pesawat ini akan secara signifikan meningkatkan peran anti kapal selam dan kemampuan serangan maritim kami, serta kemampuan pencarian dan penyelamatan kami," kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam sebuah pernyataan.

"Investasi ini akan melindungi perbatasan kita dan membuat kawasan kita lebih aman."

Drone yang mampu terbang di ketinggian maksimum, tahan lama karena dapat mendukung misi hingga 24 jam, dan memberikan pantauan 360 derajat sekelilingnya di wilayah seluas lebih dari 2.000 mil laut (3.700 km), akan menggantikan pesawat mata-mata Orion AP-3C.

"Ini memberi kami kemampuan luar biasa dalam pengawasan dan pengintaian," kata Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne kepada Sky News.

"Australia bertanggung jawab atas sekitar 10% permukaan dunia di Samudra Hindia, Pasifik, hingga Antartika hingga ke Laut Cina Selatan," sebut Pyne.

Pyne menambahkan bahwa drone akan digunakan untuk memantau siapa yang berada di perairan Australia, kapal laut negara-negara lain, mengawasi penyelundupan manusia atau bahkan penangkapan ikan ilegal.

"Sistem tanpa awak juga akan melanjutkan pengawasan Australia terhadap Laut Cina Selatan," urainya.

"Australia bersikeras dapat melakukan perjalanan melalui Laut Cina Selatan, di perairan internasional seperti yang selalu kami lakukan. Apakah itu dengan kapal permukaan atau pesawat terbang," kata Pyne.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir semua Laut Tiongkok Selatan yang kaya sumber daya, meskipun ada klaim juga dari negara-negara tetangganya di Asia Tenggara.

Angkatan Laut Australia telah melakukan latihan bersama di Laut Cina Selatan dengan negara lain, termasuk dengan AS. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya