Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Kunjungan Pangeran Williamas ke Israel dan Palestina Diklaim Nonpolitik

Irene Harty
26/6/2018 20:30
Kunjungan Pangeran Williamas ke Israel dan Palestina Diklaim Nonpolitik
( AFP PHOTO / GALI TIBBON)

PANGERAN William melakukan kunjungan resmi pertama Kerajaan Inggris ke Israel dan Palestina, Selasa (26/6). Kunjungannya itu terjadi di saat yang sangat sensitif setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Namun, kunjungan itu diklaim nonpolitik.

Pengakuan AS tentang ibu kota Israel telah memusuhi warga Palestina, dan memicu bentrokan mematikan di perbatasan dengan Gaza. Namun, Inggris lah yang telah memerintah wilayah itu di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa selama hampir tiga dekade sampai kemerdekaan Israel 70 tahun yang lalu, dan masih disalahkan oleh kedua belah pihak karena menabur benih-benih konflik yang masih berlangsung hingga kini.

Pejabat Inggris menekankan kunjungan tersebut bersifat nonpolitik dan fokus pada membangun hubungan dengan orang-orang muda. Namun, kehadiran Williams cenderung dihubungkan dengan realitas rumit konflik Israel-Palestina, khususnya saat mengunjungi kota suci Yerusalem yang disengketakan.

"Kami tahu ini bukan saat kami dapat merayakan kemajuan dalam kemajuan perdamaian Timur Tengah, tetapi kami percaya bahwa keterlibatan sama pentingnya dalam masa-masa sulit seperti saat-saat baik," tutur Philip Hall, Konsulat Jenderal Inggris di Yerusalem.

"Kami tahu sebagian dari politik itu sulit, tetapi ini bukan kunjungan politik," tambahnya.

Agenda kunjungan Williams

Untuk menghormati korban Holocaust, Williams mengunjungi tugu peringatan dan bertemu dengan para pemimpin Israel pada awal kunjungannya. William juga bertemu dengan dua orang yang selamat dari Holocaust, Paul Alexander dan Henry Foner, yang saat anak-anak melarikan diri dari Nazi Jerman ke Inggris sebagai bagian dari program 'Kindertransport'.

Dia juga akan mengunjungi makam nenek buyutnya, Putri Alice, yang dihormati oleh Yad Vashem pada 1993 karena melindungi orang Yahudi di Yunani dari Nazi selama Perang Dunia II.

WIlliams juga memimpin pembicaraan dengan para pemimpin Israel termasuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara dan juga akan menemui Presiden Reuven Rivlin.

William tiba di Israel dari Yordania pada Senin (25/6) malam tanpa Kate, istrinya, Duchess of Cambridge, yang melahirkan anak ketiga mereka dua bulan lalu.

Dia bermalam di Jerusalem di King David Hotel, bekas markas besar pemerintahan Inggris selama mandat di Palestina sebelum pembentukan Negara Israel pada 1948.

Pada Rabu dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, sebelum bertemu dengan para pengungsi Palestina dan orang muda.

Pada Kamis (28/6), dia harus menyelesaikan kunjungannya dengan mengunjungi situs-situs sejarah dan agama di Yerusalem. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya