Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEJUMLAH orang tewas dalam ledakan saat terjadi unjuk rasa puluhan ribu orang di ibu kota Ethiopia, menuntut Perdana Menteri Abiy Ahmed. Hal tersebut disampaikan media pemerintah, pada Sabtu (23/6).
Abiy baru saja menyelesaikan pidatonya di Addis Ababa ketika ledakan terjadi dan puluhan orang panik ke panggung dan perdana menteri yang aman dan selamat pergi terburu-buru. Itu adalah pidato publik pertama Abyy di ibu kota sejak dia menjabat pada April, meskipun dia telah melakukannya beberapa kali di provinsi lain.
"Semua korban adalah para martir cinta damai," kata Abiy seperti dikutip oleh Fana Broadcasting yang berafiliasi dengan pemerintah.
Penyebab ledakan itu tidak diketahui dan rincian lebih lanjut tentang korban belum ada. Setelah ledakan itu, puluhan orang melemparkan berbagai benda ke arah polisi, berteriak, "Woyane down, down," dan "Woyane thief", istilah yang merendahkan pemerintah.
Dalam tiga bulan terakhir, Abiy telah membuat perubahan besar di Ethiopia termasuk merombak habis dinas keamanan, membebaskan para pemberontak yang dipenjara, melakukan langkah liberalisasi ekonomi, dan menyelesaikan konflik dua dasawarsa dengan Eritrea.
"Ethiopia akan berada di puncak lagi, dan fondasinya cinta, persatuan, dan inklusivitas," ungkapnya dalam balutan kaus hijau dan topi.
Abiy berhasil menggantikan Hailemariam Desalegn, yang mengundurkan diri pada Februari di tengah gelombang demonstrasi antipemerintah yang dipimpin oleh dua etnis terbesar di negara itu sejak akhir 2015.
Tindakannya sejak berkuasa mewakili perubahan dramatis dalam keseimbangan kekuatan di negara kedua terbesar di Afrika itu. Namun, masih belum jelas seberapa dalam dukungan Abiyy di dalam Front Demokratik Rakyat (EPRDF) yang berkuasa di Ethiopia untuk melaksanakan reformasi.
Ginbot 7
Pada Jumat (22/6), kelompok oposisi Ethiopia, Ginbot 7 mengumumkan akan menghentikan serangan bersenjata di negara itu menyusul reformasi yang diumumkan oleh pemerintah baru. Bulan lalu, Ethiopia membebaskan dari penjara pemimpin resmi Ginbot 7 Andargachew Tsige.
Jaksa juga menjatuhkan tuduhan terhadap pemimpin kelompok itu, Berhanu Nega, yang berbasis di luar Ethiopia dan pada 2009 menerima hukuman mati dalam ketidakhadiran atas rencana pembunuhan.
"Pasukan kami telah menerima perintah untuk menahan diri dari segala jenis perlawanan bersenjata," kata kelompok itu. Dibentuk setelah pemilihan 2005 yang disengketakan, Ginbot 7 telah mengklaim sejumlah serangan mematikan di masa lalu. (AFP/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved