Kapal Tanker Meledak, 6 ABK Indonesia Hilang

Indah Hoesin
16/6/2017 17:45
Kapal Tanker Meledak, 6 ABK Indonesia Hilang
(Ilustrasi)

ENAM anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dilaporkan hilang setelah sebuah kapal tanker minyak diyakini meledak dan terbalik di 4,6 mil laut dari Tanjung Pengelih, Johor, Malaysia, pada Kamis (15/7).

Kapal tersebut sedang berlayar di perairan Tanjung Pengelih, Pengerang, di luar Selat Johor Timur di dekat Pulau Tekong ketika ledakan terjadi.

"Kapal tanker yang terdaftar di Pelabuhan Malabo, Equatorial Guinea itu tengah membawa bahan bakar dan diyakini telah tenggelam setelah terjadi ledakan dari ruang mesin utama kapal," ujar Wakil Direktur Jenderal Badan Pelaksana Maritim Malaysia (MMEA) Laksamana Muda Mohd Taha Ibrahim.

"Kapal dengan panjang 46,4 meter tersebut memiliki enam ABK berkewarganegaraan Indonesia berusia antara 28 dan 39," ujar Mohd Taha dalam sebuah pernyataan pada Kamis (15/6).

Keenam ABK tersebut diidentifikasi sebagai Akhmad Faharuddin, 35, Muhamad Heri Hernanda, 28, Raden Abdur Rahem, 31, Rendy Alamanda, 28, Sulkifli, 39, dan Yohanis Sumari, 35.

Menurutnya, MMEA mendapat laporan dari Penjaga Pantai Kepolisian Singapura (SPCG) sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat mengenai terbakarnya kapal yang diketahui bernama MT Putri Sea tersebut.

"Sebuah kapal patroli dari Distrik Maritim Tanjung Sedili segera dikerahkan untuk memeriksa dan tiba di lokasi pukul 6.15 pagi waktu setempat tapi mereka tidak dapat menemukan MT Putri Sea," tambahnya.

Mohd Taha mengatakan mereka yakin kapal tersebut telah tenggelam berdasarkan tumpahan minyak yang terdapat di permukaan laut dan segera meluncurkan operasi penyelamatan pada 12.30 siang waktu setempat.

"Operasi pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan untuk menemukan ABK yang hilang dengan melibatkan kapal Penggalang 15, kapal Al-Nilam dari Kementerian Kelautan dan dua kapal dari Pelabuhan Johor," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait hilangnya ABK kapal MT Putri Sea.

Sebelumnya, MMEA juga melaporkan sebuah kapal kargo berbendera Indonesia karam di Selat Malaka pada Rabu (14/6) yang menewaskan satu ABK.

Ketika laporan diterima, kapal sepanjang 57 meter bernama KM Avatar tersebut telah separuh tenggelam hingga akhirnya karam sepenuhnya karena gelombang kuat.

"14 ABK selamat, satu orang sedang dirawat di rumah sakit Melaka serta satu orang meninggal dunia. Penanganan proses pemulangannya akan dilakukan oleh Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur," ujar KJRI Johor Bahru, Haris Nugroho, pada Jumat (16/6). (Bernama/Antara/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya