Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengatakan pintu selalu terbuka untuk Inggris jika ingin tetap berada dalam Uni Eropa. Hal itu dinyatakan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May, Selasa (13/6). Namun, May menegaskan pembicaraan mengenai Brexit akan tetap dimulai pekan depan. Pertemuan keduanya di Paris dilakukan setelah keduanya pemimpin menemui peruntungan yang sangat kontras dalam sepekan terakhir. Partai Macron impingement mayoritas parlemen, sedangkan Partai Konservatif tempat PM Theresa May bernaung kehilangan posisi mayoritas di Majelis Rendah.
"Tentu pintu selalu terbuka asalkan negosiasi Brexit belum rampung," kata Macron dalam sebuah konferensi pers, Selasa (13/6) waktu setempat. Namun, dia menekankan rakyat Inggris telah mengambil keputusan berdaulat untuk meninggalkan blok 28 anggota dalam referendum setahun yang lalu. Macron menambahkan awal perundingan akan menjadi tonggak sejarah. "Segera (proses Brexit) dimulai, kita secara kolektif perlu bersikap jelas bahwa akan lebih sulit untuk mengubah haluan," tegas politikus Partai En Marche! itu di Istana Elysee.
May menekankan dia akan tetap berpegang pada jadwal untuk memulai diskusi Brexit minggu depan di Brussels, Belgia. Ia mengatakan perundingan akan berlangsung terlepas dari kesulitan yang ia hadapi di dalam negeri. Ia merujuk nasib buruk Partai Konservatif yang kehilangan posisi mayoritas dalam pemilihan umum pekan lalu. Beberapa pengamat menyarankan May meninggalkan rencana untuk apa yang disebut sebagai 'Brexit yang sulit'. "Ada satu kesatuan tujuan di antara orang-orang di Inggris. Itu kesatuan tujuan telah memilih untuk meninggalkan Uni Eropa sehingga pemerintah perlu mewujudkannya dan berhasil mewujudkannya," kata May menepis saran sebagian pengamat.
Setelah melakukan pembicaraan, May dan Macron menyaksikan pertandingan sepak bola persahabatan antara Inggris dan Prancis. Kedua tim melakukan aksi mengheningkan cipta 1 menit sebelum kick-off untuk mengenang korban serangan teror di Manchester dan London. Urutan lagu kebangsaan nasional dibalik, membawa ribuan penggemar Prancis untuk mengesampingkan persaingan, perang, dan sejarah pembunuhan raja mereka di masa solidaritas lintas selat. Lagu kebangsaan Inggris God Save the Queen bergemuruh sebelum pertandingan dimulai.
Tindak radikalisasi
Dalam pertemuan itu, Macron dan May mengumumkan rencana aksi antiteror untuk menindak radikalisasi melalui media sosial. Macron mengatakan kedua negara sepakat jaringan sosial tidak cukup untuk menghentikan propaganda teror. Menyinggung serangan teror di Manchester dan London, Macron mengatakan kedua negara telah menyusun sebuah rencana tindakan yang 'sangat konkret'. Dia mengatakan salah satu langkah kunci bertujuan mencegah hasutan 'kebencian dan terorisme' di internet. May mengatakan dia dan Macron setuju 'lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi ancaman teroris secara daring'. Dia mengatakan kampanye antiteror Inggris dan Prancis bertujuan memastikan internet tidak dapat digunakan sebagai tempat materi radikalisasi yang menyebabkan banyak kerugian. (AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved