Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BERSAMAAN dengan seruan dialog dari dunia internasional untuk menemukan solusi atas krisis diplomatik di kawasan Teluk, Qatar menyatakan kesiapan untuk berunding secara positif pada Senin (12/6). “Qatar bersedia untuk duduk dan bernegosiasi tentang apa pun yang terkait dengan keamanan Teluk,” Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, di Paris. Abdulrahman Al-Thani menyerukan dialog untuk membahas tudingan sejumlah negara Teluk terhadap Qatar sebagai pendukung kelompok ekstremis harus dilakukan berdasarkan fondasi yang jelas.
“Menlu Kuwait sedang melakukan upaya untuk mediasi antarnegara. Kami mendukung usaha ini dan pilihan kami ialah menyelesaikan ini melalui dialog,” ujar Thani setelah bertemu dengan Menlu Prancis. Sebelumnya, Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, yang dikutip kantor berita KUNA, telah memperingatkan bahwa krisis yang terjadi dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. “Ini sulit bagi kami, generasi yang membangun Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) 37 tahun lalu, untuk melihat ketidaksepakatan antara anggotanya yang dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan.” ujar Emir Kuwait.
“Saya secara pribadi hidup melalui batu pertama dewan ini hampir empat dekade yang lalu, jadi tidak mudah bagi seseorang seperti saya sebagai pemimpin untuk diam tanpa melakukan apa pun yang saya bisa untuk membawa saudara kembali bersama,” tambahnya. Sementara itu, Menlu Inggris Boris Johnson dijadwalkan akan bertemu dengan rekan-rekannya dari Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA) pada minggu ini untuk menyerukan perdamaian. “Saya telah mendesak semua pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut dan untuk melakukan upaya mediasi,” ujar Johnson.
Johnson juga meminta Qatar mempertimbangkan dengan serius kekhawatiran negara tetangganya di kawasan dan berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah dukungan terhadap kelompok ekstremis. Di lain pihak, Eritrea menjadi negara terbaru yang menyatakan dukungan kepada Arab Saudi dan sekutunya setelah memutus hubungan dengan Qatar.
Indonesia ambil sikap
Posisi Indonesia yang memiliki hubungan baik dengan semua negara Liga Arab membuat Presiden Joko Widodo bersikap hati-hati dalam menangani konflik Qatar.
Menurut Presiden, dirinya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin negara seperti Turki, Qatar, dan UEA untuk mencari input dan akar persoalan konflik Timur Tengah yang kian memanas.
“Saya ingin mendapat masukan-masukan terlebih dahulu, sebetulnya persoalan dasarnya apa, sehingga nanti kita bisa berperan di sebelah mana,” ujar Jokowi saat menyerahkan paket sembako secara simbolis di Jakarta, kemarin. Kendati begitu, Jokowi mengaku tidak menutup mata dan telinga mengenai ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Dia mengaku akan terus berkomunikasi dengan negara-negara lainnya untuk menengahi gesekan antara Qatar dan Arab Saudi. Indonesia, Presiden menambahkan, akan berperan aktif dan tidak menutup pintu untuk mengambil posisi sebagai mediator. (AFP/Ihs/Pol/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved