May Upayakan Aliansi dengan DUP

(AFP/Ihs/I-2)
14/6/2017 05:45
May Upayakan Aliansi dengan DUP
(PA via AP)

PERDANA Menteri (PM) Inggris Theresa May, Selasa (13/6), berupaya menjalin aliansi dengan partai garis keras Irlandia Utara dalam upayanya mengaman­kan suara mayoritas di Parlemen. Aliansi dengan Arlene Foster, Ketua Partai Union Demokratik Irlandia Utara (DUP) dilakoni May setelah Partai Konservatif mengalami kekalahan masif pada pemilihan umum Kamis (8/6).

Partai Konservatif kekurangan delapan kursi untuk meraih mayoritas dan berupaya menjalin aliansi informal dengan DUP yang memenangi 10 kursi di parlemen.
Kehilangan suara mayoritas di parlemen itu juga memicu kekacauan politik menjelang perundingan Brexit dengan Uni Eropa (UE) pada Senin (19/6).
Hasil mengejutkan tersebut juga memicu seruan dari partainya sendiri agar May mengundurkan diri. Hal itu membuat PM Inggris tersebut meminta maaf kepada anggota parlemen pada Senin (12/6).

“Saya membawa kita ke dalam kekacauan ini dan saya akan membawa kita keluar,” tegas May kepada anggota parlemen dari Partai Konservatif. Ketua DUP Arlene Foster mengatakan telah terjadi aliansi positif antara kedua partai sejauh ini. “Kami akan memulai perundingan ini dengan memikirkan kepentingan nasional,” ujarnya pada Senin (12/6). Kantor May juga mengatakan kesepakatan dengan DUP akan menciptakan kestabilan dan kepastian untuk Inggris di masa depan.

Namun, masa depan aliansi antara dua partai itu telah menyebabkan kericuhan terutama karena kebijakan antiaborsi dan hak penyuka sesama jenis yang digaungkan DUP. Lebih dari 735 ribu orang telah menandatangani petisi dalam tiga hari mengutuk proposal aliansi tersebut. Mereka menyebut itu ialah upaya ‘menjijikkan’ untuk tetap memiliki kekuasaan.

Menurut PM Irlandia Enda Kenny, aliansi itu juga akan menganggu perdamaian Irlandia Utara yang rapuh. Dalam sebuah panggilan telepon, Kenny mengatakan kepada May bahwa membentuk aliansi minoritas di pemerintah bergantung pada dukungan DUP dapat menjadi tantangan bagi kesepakatan damai Jumat Agung 1998. Ketidakberpihakan London menjadi kunci keseimbangan di Irlandia Utara yang pernah dilanda kekerasan setelah Inggris mengetatkan kontrolnya di provinsi tersebut.

Sementara itu, setelah pembicaraan dengan DUP, May akan terbang ke Paris untuk melakukan kunjungan kerja makan malam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum kedua pemimpin menghadiri pertandingan persahabatan antara Inggris dan Prancis di stadion nasional di Paris. Macron dan May diperkirakan akan membahas kerja sama yang lebih erat di level Eropa dalam memerangi terorisme setelah bulan lalu bertemu pada KTT G7 di Italia dan NATO di Brussels. “Saya perkirakan pembicaraan akan berlanjut besok. Mereka mungkin akan membahas aspek Brexit tetapi fokus u­tama ialah perang melawan terorisme,” ujar juru bicara May pada Senin (12/6). (AFP/Ihs/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya