Indonesia Hadiri Konsultasi Bilateral di Norwegia

Irene Harty
09/6/2017 16:15
Indonesia Hadiri Konsultasi Bilateral di Norwegia
(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PEMERINTAH Indonesia diwakili Menteri Luar negeri Retno Marsudi akan menghadiri pertemuan komisi bilateral di Oslo, Norwegia pada Senin (12/6). Pada kesempatan itu, Retno juga diundang untuk menjadi pembicara di Oslo forum yang mengangkat tema mengenai perdamaian dan isu-isu kemanusiaan.

"Konsultasi bilateral yang dimandatkan dalam MoU oleh menteri luar negeri Norwegia dan Indonesia terjadi pada 2013 dan baru terlaksana pada Juni 2015. Konsultasi kedua di Jakarta pada Mei 2016. Ini menjadi konsultasi bilateral ketiga," ungkap Direktur Eropa II, Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (9/6).

Sebagai negara yang bersahabat, banyak isu yang akan ditangani bersama terutama mengenai lingkungan hidup. Tujuan utama kedua negara untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup masing-masing negara.

Norwegia telah membantu Indonesia dalam mengurangi emisi serta dalam bidang kelautan dan perikanan, Norwegia mendorong agar IUU Fishing termasuk kejahatan transnasional.

"Isu Paris agreement saya berkeyakinan akan dibahas," sahutnya.

Selain itu, kerja sama ekonomi atau investasi juga dibahas mengingat Norwegia memiliki dana minyak yang besar, hasil dari tabungan minyaknya yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Kerja sama segitiga juga dilakukan yang mana kedua negara sama-sama berkontribusi untuk proyek-proyek di luar keduanya seperti di Afghanistan. Isu-isu regional juga akan menjadi pembicaraan serta Retno akan menandatangani perjanjian bebas visa diplomatik dan dinas dengan Norwegia.

Menurut Witjak Oslo forum juga penting karena dihadiri oleh 100 tokoh dari pemerintahan dari negara-negara serta aktor-aktor nonnegara seperti PBB serta akademisi Islam.

"Di sana Menlu Retno dapat berbagi pengalaman mengenai resolusi konflik kawasan, bisa membangun jaringan, dan koordinasi, melakukan overtune," imbuh Witjak.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menambahkan dengan situasi dan dinamika di berbagai kawasan, forum seperti itu dianggap menjadi tempat dan waktu yang tepat untuk berbagi.

"Kita sedang mengatur pertemuan menteri luar negeri agar bisa melakukan pertemuan bilateral di sana," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya