Diduga Usang, Pesawat Militer Myanmar Jatuh

AFP/Ihs/X-5
08/6/2017 07:11
Diduga Usang, Pesawat Militer Myanmar Jatuh
(Mirror)

SEBUAH pesawat militer Myanmar berpenumpang 104 orang hilang kontak di atas Laut Andaman, kemarin. Insiden ini memicu pencarian besar-besaran di udara dan laut Myanmar.

“Tiba-tiba komunikasi terputus pukul 01.35 (07.05 GMT) ketika pesawat mencapai sekitar 20 mil sebelah barat Kota Dawei,” kata Komandan Militer Min Aung Hlaing dalam pernyataannya.

Dalam perut pesawat tersebut ada 90 penumpang yang terdiri atas prajurit angkatan udara Myeik dan anggota keluarga mereka beserta 14 awak. Puluhan anak diyakini menjadi penumpang pesawat yang dijadwalkan terbang dari Kota Myeik menuju Yang­on tersebut.

Sebanyak 4 kapal angkatan laut dan 2 pesawat angkatan udara telah dikerahkan sejak sore hari ketika pesawat hilang­ kontak dengan pengawas lalu lintas udara.

Dari perkembangan terbaru, pejabat setempat dan angkatan udara menyatakan puing pesawat yang memiliki 809 jam terbang ini telah ditemukan di Laut Andaman. “Mereka menemukan puing pesawat tersebut di laut, 136 mil (218 km) dari Kota Dawei,” ujar pejabat pariwisata Kota Myeik, Naing Lin Zaw.

Musim badai tengah terjadi di Myanmar, tetapi tidak ada laporan cuaca buruk ketika pesawat hilang. “Kami pikir ini ialah kegagalan teknis. Cuaca baik-baik saja di sana,” ujar sumber bandara.

Armada militer Myanmar dalam beberapa tahun ini kerap mengalami kecelakaan. Pada Februari tahun lalu, lima awak pesawat tewas ketika pesawat angkatan udara terbakar setelah lepas landas dari ibu kota Naypyidaw. Tiga tentara juga tewas pada Juni ketika helikopter Mi-2 jatuh ke lereng bukit dan terbakar di Bago Selatan.

Mantan eksekutif di Kementerian Penerbangan Myanmar mengatakan sebagian besar pesawat militer Myanmar sudah usang. “Angkatan udara Myanmar memiliki performa keamanan yang sangat buruk,” ujar pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pesawat yang hilang ini ialah turboprop empat mesin Y-8F-200, buatan Tiongkok yang masih kerap digunakan militer Myanmar.

Negara yang dulu dikuasai junta militer ini banyak membeli pesawat dari Tiongkok, khususnya selama 50 tahun masa pemerintahan mereka yang terisolasi dan dijatuhi sanksi Barat. (AFP/Ihs/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya