Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERDANA Menteri Inggris Theresa May, pada Selasa (18/4), mengumumkan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang dipercepat. Saat pengumuman itu dikeluarkan, May menduduki kursi terkuat calon pemimpin Inggris melebihi rivalnya Jeremy Corbyn dari Partai Buruh.
Namun, menjelang pemilu pada Kamis (8/6) mendatang, ekspektasi terhadap May berangsur berubah menjadi ketidakpastian. Saat kampanye, dia dicecar dengan pertanyaan-pertanyaan tentang ketidakmampuan dinas keamanan Inggris menggagalkan serangkaian serangan teror oleh kelompok militan.
Sebagaimana diketahui, dalam tiga bulan terakhir, tiga serangan teror telah menyasar London dan Manchester. Sebanyak 34 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka. Kegagalan dinas keamanan mengantisipasi hal itu direspons dengan menggelar jajak pendapat terhadap warga Inggris. Pada Minggu (4/6), Survation menggelar survei. Hasilnya, May hanya unggul satu poin dari pesaingnya.
Jajak pendapat lain, seperti yang dilaksanakan YouGov, bahkan menyarankan agar kelompok konservatif meminta dukungan dari partai lain agar bisa memenangi pemilu. Meski di Inggris hasil jajak pendapat tidak dapat diandalkan, sejumlah juru kampanye dari pihak konservatif tetap tergelitik hal itu. Mereka merespons dengan menggembar-gemborkan berbagai upaya yang dilakukan sang kandidat saat ini.
Namun, manuver para juru kampanye tersebut justru mendapat kritikan dari berbagai kalangan. "Dia pikir akan menang mudah dan tanpa banyak usaha?" kata pakar politik di London School of Economics, Iain Begg. Tidak hanya itu, keputusan May yang menarik kembali kebijakan tentang manifesto pembatasan perawatan sosial manula ikut menjadi sorotan. "Ini akan memengaruhi persepsi."
Hal lain yang disorot ialah keputusan memilih Brexit. Pilihan itu dituding akan menyebabkan masalah, yakni pemotongan dana sekolah dan layanan kesehatan nasional dengan jumlah yang lebih besar. Kecaman lainnya datang setelah May menolak berdebat langsung dengan Corbyn.
Di lain hal, Corbyn tampak lebih meyakinkan setelah hadir di sejumlah program televisi. "Dia lebih santai. Ini sangat berbeda dengan perdana menteri yang terlihat rapuh," tulis seorang kolumnis Times.
Analis memprediksi pemilu Inggris akan berlangsung dua putaran. Partai-partai kecil diperkirakan mengalami tekanan, kecuali di Skotlandia. Selain itu, partai kecil lainnya, yaitu Demokrat Liberal akan mengalami sedikit kemajuan walau menentang Brexit. (AFP/Ire/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved