Keluar Dari Pakta Paris 2015, AS Bakal Terisolasi

Irene Harty/AFP
04/6/2017 17:02
Keluar Dari Pakta Paris 2015, AS Bakal Terisolasi
(AFP/SAUL LOEB)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah memutuskan untuk manarik diri dari Pakta Paris 2015 mengenai perubahan iklim pada Kamis (1/6). Posisi AS kini bergabung dengan Suriah dan Nikaragua yang juga tidak menandatangani perjanjian tersebut.

Iran dalam suara kritik internasional melawan Trump mengatakan langkah itu akan mengisolasi AS. "Penarikan AS dari kesepakatan Paris mengindikasikan kurangnya tanggung jawab pemerintah AS terhadap masyarakat global dan akan semakin mengisolasi mereka," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi seperti dikutip dari kantor berita IRNA.

Ketidakpatuhan terhadap komitmen di Paris oleh AS sebagai negara penghasil gas rumah kaca terbesar kedua dan salah satu negara paling berpolusi, menurut Ghasemi tidak dapat diterima. Iran sendiri menghadapi tantangan khusus dari perubahan iklim.

Mulai dari musim kemarau dan badai debu yang memburuk ditambah dengan pengelolaan sumber daya air yang buruk. "Masyarakat dunia harus memaksa pemerintah AS yang baru untuk mengimplementasikan komitmen internasionalnya secara tepat dan menyeluruh," lanjut Ghasemi.

"Sangat penting untuk menghindari merongrong kesepakatan global seperti kesepakatan Paris yang menjadi simbol kerja sama global dan memperkuat multilateralisme."

Iran juga prihatin akan Trump yang memanfaatkan ancaman untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir yang AS tandatangani bersama dengan lima kekuatan dunia lainnya pada 2015. Kesepakatan itu mencabut sanksi Iran dengan imbalan pembatasan terhadap program nuklir Teheran. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya