Cegah IS Cengkram ASEAN, Indonesia Luncurkan Patroli Gabungan

Hym/Ant/J-4
04/6/2017 06:30
Cegah IS Cengkram ASEAN, Indonesia Luncurkan Patroli Gabungan
(Menteri Pertahanan Malaysia,­ Hishammuddin Hussein. -- AFP PHOTO / Roslan Rahman)

INDONESIA terus mengupaya pencegahan masuknya kelompok teroris melalui perbatasan Indonesia-Filipina di Sulawesi Utara. Setelah menambah 119 personel Brimob di lapisan perbatasan, Indonesia pun akan meluncurkan patroli gabungan dengan Malaysia dan Filipina di perairan lepas pantai Kepulauan Mindanao.

Menteri Pertahanan Malaysia­ Hishammuddin Hussein mengungkapkan patroli laut bersama di perairan yang berbatasan dengan tiga negara akan dimulai pada 19 Juni diikuti dengan patroli udara.

“Jika Anda berbicara tentang Selat Sulu, itu akan melibatkan Malaysia, Indonesia dan Filipina. Jadi, di ASEAN, untuk menghindari dituduh tidak melakukan apa-apa, kami memutuskan setidaknya kami bertiga berinisiatif untuk melakukan patroli bersama. Sejumlah inisiatif di Selat Sulu,” ujar Hishammuddin kepada para delegasi Shangri-La Dialogue, sebuah pertemuan puncak keamanan tahunan, kemarin.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyatakan siap membantu Manila mengatasi ancaman milisi di Kota Marawi yang terindikasi terkait Islamic State (IS).

“Ada kesadaran yang jelas bahwa jika situasi di Marawi, di Filipina Selatan dibiarkan meningkat, akan menimbulkan masalah berdekade terhadap ASEAN,” tegasnya dalam kesempatan yang sama.

Analis keamanan menyebut IS berencana mendirikan ‘provinsi’ di pulau selatan Mindanao sebagai upaya membangun kekhalifahan di Asia Tenggara.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan ketiga negara telah memiliki pengalaman dalam di bidang keamanan, yakni patroli bersama di wilayah Selat Malaka dalam meme­rangi pembajakan maritim. Kali ini, ketiga negara akan bersama-sama melakukan langkah pencegahan penyebaran kelompok radikal IS dari Filipina.

WNI dipulangkan
Proses pemulangan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kota Marawi, Mindanao, Filipina Selatan, telah disetujui militer Filipina. Persetujuan evakuasi juga disertai penerbitan Safe-conduct Pass untuk tim KJRI di Davao.

Sebanyak 16 WNI diberangkatkan ke Indonesia menggunakan penerbangan komersial Maskapai Silk Air dari Kota Davao, kemarin sore.

Sementara itu, seorang WNI atas nama Yusuf Burhanuddin masih berada di Davao karena menunggu istri dan ketiga anaknya yang berada di Iligan.

Setelah singgah di Singapura, 16 WNI yang didampingi Konsul Jenderal RI di Davao Berlian Napitupulu dan pejabat imigrasi KJRI Davao, Agus Madjijd, tiba di Jakarta sekitar pukul 22.40 WIB. (Hym/Ant/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya