Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Kawasan Afrika

Haufan Hasyim Salengke
02/6/2017 14:47
Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Kawasan Afrika
(ANTARA)

INDONESIA memandang kawasan Afrika memiliki kompetensi dan pasar tradisional yang penting. Karena itu pemerintah terus melakukan upaya untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara di 'Benua Hitam'.

Terkait hal ini, Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar (Wamenlu) Negeri AM Fachir akan melakukan kunjungan kerja ke Afrika pada 3-10 Juni. Ini merupakan lawatan lanjutan dari kunjungan ke Afrika Selatan dan Mozambik pada Februari lalu.

"Kunjungan ini sebenarnya menunjukkan kembali komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan negara-negara di Afrika," ujar juru bicara Kemenlu, Arrmanata Nasir, saat konferensi pers di kantornya, Jumat (2/6).

"Fokus utama kunjungan memperkuat kerja sama kita dengan negara-negara Afrika. Mereka punya kompetensi yang sangat besar yang belum kita manfaatkan sepenuhnya dan Afrika merupakan salah satu pasar nontradisional yg penting bagi indonesia," Arrmanata menambahkan.

Menlu akan berkunjung ke Nigeria (3-7 Juni), sementara Fachir akan melawat ke Senegal dan Kenya pada 7-10 Juni. Mereka akan didamping oleh sejumlah delegasi bisnis.

Direktur Asia Pasifik Afrika (Aspasaf), Daniel Tumpal Simanjutak, menambahkan kunjungan kali ini bagian dari starategi Kemenlu untuk memudahkan fokus diplomasi ekonomi pemerintah ke Afrika, terutama kawasan Afrika sub-Sahara.

"Fokus kita diplomasi ekonomi. Strategi awal adalah Afrika bagian selatan. Sekarang fokus ke Afrika bagian barat," kata Daniel.

Menlu Retno, kata Daniel, akan mengisi agenda kunjungan kerja yang berfokus pada diplomasi ekonomi ini salah satunya terlibat dalam forum bisnis. Pemerintah juga akan konsisten atau menekankan pada upaya penurunan tarif perdagangan.

"Salah satu hambatan kita ke pasar Afrika adalah tingginya tarif. Jadi Ibu Menlu akan konsisten dalam pembahasan bagaimana hal-hal yang bisa dilakukan kedua negara untuk menurunkan tarif," kata Daniel.

Kawasan Afrika merupakan salah satu pasar unggulan ekspor produk minyak kelapa sawit Indonesia. Seperti Indonesia, Negeria adalah salah satu produsen minyak kelapa sawit di dunia.

Sementara kunjungan Wamenlu ke Senegal dan Kenya akan mendoronga kerja sama yang erat. Salah satunya adalah upaya menjual produk-produk PT Dirgantara Indonesia.

"Saya pikir itu salah satu hal yang akan dibahas secara lebih lanjut di samping isu-isu penting lainnya di bidang ekonomi," ujar Daniel.

Ia menyebut kunjungan kerja ini penting karena Nigeria adalah salah satu negara besar, sementara Senegal merupakan negara demokrasi kunci di Afrika Barat. "Kenya juga negara penting. Etiopia juga salah satu pemain utama di kawasan tersebut," kata Daniel.

Pemerintah akan mendorong dan mengupayakan ajang Indonesia-Africa Forum bisa diselenggarakan di Tanah Air. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya