KBRI di Filipina akan Pulangkan 16 WNI

Rio/Gol/Hym/AFP/AP/Ant/X-11
30/5/2017 06:38
KBRI di Filipina akan Pulangkan 16 WNI
(Grafis/MI)

KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila, Filipina, berencana memulangkan 16 WNI yang sedang mengikuti kegiatan tablig akbar di kawasan Marawi, Filipina Selatan, karena daerah tersebut tengah dilanda pertempuran antara militer Filipina melawan kelompok Maute yang diduga terkait dengan Islamic State (IS).

Menurut informasi yang disampaikan kemarin oleh jurnalis Metro TV Desi Fitriani di Filipina, tindakan pemerintah Indonesia itu bertujuan melindungi para WNI.

Sementara itu, beberapa WNI yang se­dang berada di lokasi menjelaskan mere­ka hanya sedang mengikuti tablig akbar tan­pa mengetahui atau mengikuti gerakan-ge­rakan radikal lainnya.

“Saya datang ke sini hanya untuk mengikuti tablig akbar dan silaturahim di bidang keagamaan serta meningkatkan iman kepa­da Allah,” tutur Muhammad Natsir asal Makassar.

Menteri Koordinator Bidang Po­litik, Hukum, dan Keamanan Wiranto me­negaskan akan memperkuat patroli maritim, terma­suk mengamankan posisi-posisi di darat, supaya pengaruh IS tidak menjalar ke Ta­nah Air.

“Yang terpenting ialah bagaimana kita dapat membendung jangan sampai basis itu (IS) bisa menjalar ke Indonesia. Kita membendung kemungkinan adanya penerobos­an ke wilayah Indonesia,” ujar Wiranto di Gedung Pusdiklat BPK RI, Kalibata, Jakarta, kemarin.

Menurut Wiranto, kelompok IS tidak dimungkiri telah melakukan konsep divergensi, yakni menyebarkan ideologi ke sejumlah wilayah, termasuk ke Asia Tenggara seperti Filipina. IS yang diduga memiliki basis di Kepulauan Sulu, Filipina Selatan, masuk dengan memanfaatkan kelompok Maute.

Pasukan Filipina sendiri hingga kemarin masih bertempur untuk merebut Kota Ma­rawi. Pihak berwenang menyatakan kekhawatiran tentang nasib sekitar 2.000 warga sipil yang diduga masih terpe­rangkap.

“Mereka (warga yang terjebak) mengirim pesan singkat kepada kami dan meminta bantuan,” kata Zia Alonto Adiong, koor­dina­tor upaya penyelamatan warga sipil di Marawi.

Pemerintah Filipina mengatakan sebanyak 61 anggota Maute, 20 anggota pasukan keamanan, dan 19 warga sipil telah tewas sejak Selasa pekan lalu. (Rio/Gol/Hym/AFP/AP/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya