Pertempuran di Marawi belum Berakhir, Lebih dari 100 Orang Tewas

Haufan Hasyim Salengke
29/5/2017 17:34
Pertempuran di Marawi belum Berakhir, Lebih dari 100 Orang Tewas
(AP)

PASUKAN keamanan Filipina terlibat baku tembak intens dengan kelompok militan Islam di Kota Marawi, Filipina Selatan, Senin (29/5). Sekitar 2.000 orang terperangkap dalam pertempuran sepekan terakhir yang menyebabkan perempuan dan anak-anak tewas.

Presiden Rodrigo Duterte sudah memberlakukan darurat militer di sepertiga bagian selatan Filipina sesaat setelah pertempuran meletus, Selasa (23/5) lalu.

Namun pertempuran jalanan-ke-jalan dan operasi pengeboman oleh militer tanpa henti sejauh ini gagal mengakhiri krisis di Marawi, salah satu kota muslim terbesar di Filipina. Pihak berwenang menyatakan kekhawatiran tentang nasib mereka yang terjebak.

"Mereka (warga yang terjebak) mengirimkan pesan singkat kepada kami dan meminta bantuan kami," kata Zia Alonto Adiong, juru bicara komite manajemen krisis provinsi.

"Mereka tidak bisa pergi karena takut masuk ke pos pemeriksaan yang didirikan oleh orang-orang bersenjata."

Pemerintah mengatakan lebih dari 100 orang, termasuk 24 warga sipil, telah tewas selama enam hari pertempuran. Setidaknya 17 anggota pasukan keamanan tewas dan 61 dari ekstremis Maute.

Sementara Malay Mail, mengutip seorang pejabat intelijen yang berbasis di Manila, melaporkan 28 orang Malaysia telah bergabung dengan kelompok Maute yang telah berbaiat kepada kelompok Islamic State (IS) yang berbasis di Irak dan Suriah.

Sebelummnya, Angkatan Bersenjata Malaysia telah meningkatkan kontrol keamanan dan memindahkan aset-asetnya ke perbatasan nasional dan perairan teritorial.

Hal itu dilakukan terutama di Sabah menyusul kekerasan bersenjata dan serangan bom di negara-negara tetangga, yaitu Indonesia, Thailand, dan Filipina. (AFP/AP/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya