Demonstrasi di Brasil Tuntut Presiden Temer Makin Gencar

MIOL/AFP
26/5/2017 10:55
Demonstrasi di Brasil Tuntut Presiden Temer Makin Gencar
(Demonstarn bentrok dengan polisi Brasil saat berunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Brasil Michel Temer---AFP/EVARISTO SA)

PRESIDEN Brasil Michel Temer akhirnya menarik kembali pasukannya keamanan yang sehari sebelumnya diperintahkan untuk mengamankan gedung-gedung kementerian menyusul kerusuhan yang dilakukan demonstran yang menuntut pengunduran dirinya.

Para kritikus dan pihak oposisi menafsirkan penyebaran pasukan tersebut sebagai tanda keputusasaan presiden Temer yang tengah memulihkan kehidupan politiknya setelah adanya tuduhan skandal korupsi terhadap dirinya.

Tindakan penarikan pasukan tersebut otomatis direspons para pengunjukrasa dengan masuk dan menduduki kantor-kantor kementerian. Tindakan ini dinilai sebagai peristiwa politik yang paling keras dalam satu tahun pergolakan politik di Brasil.

Menteri Pertahanan Brasil Raul Jungmann bersikeras pada hari Kamis (25/5) bahwa penempatan (pasukan) tersebut diperlukan untuk "menghentikan kebiadaban" dari kerusuhan tersebut. "Kami tidak punya pilihan untuk mencegah korban di antara pegawai negeri dan penghancuran warisan publik," kata Jungmann.

Kendati terdesak Temer pun tetap membela pemerintahannya dan melalui media sosial mengatakan bahwa "Brasil tidak berhenti dan tidak akan berhenti" meski terjadi ketegangan baru-baru ini.

Posisi Temer sendiri sebagai Presiden Brasil saat ini didapat setelah dirinya yang sebelumnya menjabat Wapres menggantikan presiden dari sayap kiri Dilma Rousseff tahun lalu. Namun, kini Temer harus menghadapi krisis politik yang berat dan dituduh secara ilegal memanipulasi rekening pemerintah.

Tidak itu saja, sekarang Temer menghadapi permintaan impeachment dari saingan politiknya sendiri di parlemen.

Kerusuhan di Brasil meletus pada Rabu (24/5) setelah demonstran berjumlah sekira 45.000, berbaris menuju istana kepresidenan, yang diapit oleh Kongres dan gedung-gedung pemerintah .

Meskipun sebagian besar pemrotes bersikap damai, kelompok-kelompok kecil yang mengenakan topeng melemparkan batu ke polisi dan berhasil masuk ke dalam kementerian pertanian dan dilaporkan juga kementerian budaya dan perencanaan pembangunan.

Dalam aksi demonstrasi itu, sebanyak 49 orang dinyatakan terluka dan tujuh orang ditahan polisi. Para demosntran merupakan kelompok kiri dan serikat pekerja dan bergerak seminggu setelah Temer ditempatkan di bawah penyelidikan tindak pidana korupsi.

Mereka menuntut pengunduran dirinya dan mengakhiri reformasi penghematan yang berpusat pada pemotongan sistem pensiun. Hingga sejauh ini Temer menagaskan bahwa dirinya tidak bersalah dan bersikreas tidak akan mengundurkan diri.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya