Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KOREA Utara (Korut) pada Senin (22/5) mengumumkan bahwa rudal jarak menengah, Pukguksong-2, siap untuk ditempatkan setelah uji coba pada Minggu (21/5). Ini menjadi upaya terbaru Pyongyang menentang sanksi PBB.
Kantor berita Korut, KCNA, mengatakan bahwa Pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengawasi langsung uji coba pada Minggu (21/5) yang telah memicu kecaman dunia internasional dan ancaman sanksi yang lebih keras.
"Kim dengan sangat bangga mengatakan bahwa Pukguksong-2 adalah rudal yang sangat akurat dan senjata strategis yang sukses. Kim juga menyetujui penempatan sistem senjata ini untuk diluncurkan," ujar KCNA.
KCNA juga menyebut rudal Pukguksong-2 itu menggunakan bahan bakar padat yang memungkinkan untuk diluncurkan segera. Ini juga akan secara dramatis mempersingkat waktu yang tersedia untuk upaya intervensi dan pencegahan peluncuran.
Sejauh ini hampir semua rudal Korut menggunakan bahan bakar cair, yang harus diisi dengan susah payah sebelum diluncurkan. Peluncuran yang menurut KCNA 'sempurna' tersebut memverifikasi sepenuhnya keandalan, keakuratan, dan sistem panduan hulu ledak rudal Pukguksong-2.
Rodong Sinmun, media resmi Partai Buruh yang berkuasa di Korut, menunjukkan gambar Kim yang tersenyum sambil bertepuk tangan dikelilingi ajudannya di sebuah pos pengamatan saat rudal tersebut meluncur ke udara.
Peluncuran terbaru ini dilakukan hanya satu minggu setelah Korut meluncurkan rudal jarak jauh Hwasong-12 yang menurut Pyongyang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Menurut angkatan bersenjata Korea Selatan (Korsel), rudal tersebut diluncurkan dari Pukchang di Provinsi Pyongan Selatan dan terbang sejauh 500 kilometer (310 mil) sebelum mendarat di Laut Jepang.
AS, Korsel dan Jepang telah mengecam keras uji coba tersebut dan secara bersama meminta sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) yang akan diselenggarakan pada Selasa (23/5).
Tiongkok pada Senin (22/5) juga menyerukan sebuah dialog untuk meredakan ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea tersebut. "Dewan Keamanan PBB memiliki ketentuan jelas yang melarang DPRK (Korut) menggunakan rudal balistik dan Tiongkok juga menentang hal ini," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying dalam sebuah konferensi pers. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved