Solidaritas untuk Ahok juga Datang dari WNI di Luar Negeri

Fajar Nugraha
12/5/2017 21:39
Solidaritas untuk Ahok juga Datang dari WNI di Luar Negeri
(Poster aksi solidaritas untuk Ahok dari WNI di Washington (Foto: Ist).)

SIMPATI terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluas hingga ke luar negeri. Seperti di Tanah Air, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri juga menunjukkan dukungan kepada Gubernur nonaktif DKI Jakarta yang divonis penjara dua tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu.

WNI di Washington, Amerika Serikat, Vancouver, Kanada, hingga di Australia, Belanda, dan Jepang merencanakan untuk melakukan aksi solidaritas untuk Ahok. Mereka menilai vonis dua tahun penjara kepada Ahok dalam kasus penodaan agama tidak adil.

Robert Prasetya, seorang WNI di Kanada, menjelaskan, akan ada aksi solidaritas untuk Ahok pada 13 Mei pukul 8.00 malam waktu setempat. Aksi akan dilakukan di Art Gallery di Vancouver, British Columbia.
Robert pun mengungkapkan alasan aksi.

"Mayoritas dari kami sangat kecewa dengan keputusan hukum yang kami merasa tidak adil. Kami merasa juga ini semua karena desakan ormas (organisasi masyarakat). Ini adalah vonis politik dan tidak sesuai dengan hukum," ujar Robert saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat (12/5).

"Kami minta keadilan yang sepantasnya (untuk) Ahok. Kami harap, Ahok dibebaskan atau diberi pengadilan yang tidak memihak atau mengikuti dari desakan massa," ungkap Robert.

Lewat aksi solidaritas ini, Robert berharap bisa membuka mata warga Kanada atas ketidakadilan yang dialami oleh warga minoritas. Di matanya, ada unsur lain yang membuat hakim menjatuhkan hukuman lebih berat dari tuntutan jaksa.

Oleh jaksa, Ahok dituntut 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun. Ahok, menurut jaksa, terbukti melanggar Pasal 156 KUHP tentang permusuhan terhadap golongan atau kelompok. Sedangkan Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama tidak terbukti. Oleh hakim, Ahok dinyatakan terbukti menodakan agama, seperti diatur dalam Pasal 156a KUHP. Ahok pun diperintahkan ditahan.

Robert menyebutkan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kanada akan mengetahui kegiatan ini sesudah aksi selesai.

"Tapi kami rasa KBRI sudah tahu kegiatan kami karena sudah tersebar luas. Saya terima banyak telepon dari WNI atau Kanada yang ingin ikut," imbuh Robert.

Kegiatan serupa juga akan dilakukan di Washington DC, AS. Penggiat aksi solidaritas, Joe Wahyudi, kepada Metrotvnews.com, menjelaskan, kegiatan akan berlangsung pada Minggu (14/5) di Washington. Sama seperti Robert, Joe mengaku amat prihatin atas apa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

"Kami prihatin dengan kondisi Indonesia. Harapan kita, para politikus berlaku bijaksana memikirkan Indonesia secara komprehensif, bukan kepentingan kelompok atau ambisi kekuasaan. Indonesia ini perlu pemimpin bersih dan jujur untuk mengelola negara agar sila kelima dapat terwujud," tegas Joe.

"Harapan kita agama tidak dijadikan alat politik yang mengakibatkan perpecahan. Juga pemerintah harus tegas dalam mengatasi radikalisme," tutur Joe. (MTVN/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya