Keputusan Trump Memecat Direktur FBI Tuai Kecaman

Dwi Tupani
10/5/2017 11:45
Keputusan Trump Memecat Direktur FBI Tuai Kecaman
(Direktur FBI James Comey -- AP Photo/Susan Walsh)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Selasa (9/5), waktu setempat, memecat Direktur FBI James Comey. Pemecatan tersebut dilakukan karena Comey melakukan penyelidikan luas mengenai apakah ajudan Trump berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan AS tahun lalu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (10/5), dalam sebuah langkah mengejutkan, jika dibandingkan dengan skandal Watergate yang menjatuhkan Richard Nixon, Trump memberi tahu Comey bahwa FBI membutuhkan kepemimpinan baru dan karenanya ia "diberhentikan" dengan segera.

Di bawah kepemimpinan Comey, FBI menyimpulkan bahwa Presiden Vladimir Putin menyetujui sebuah kampanye luas untuk mendongkrak dukungan suara untuk Trump.

Pemecatan yang tiba-tiba itu, yang seolah-olah menyalahgunakan penyelidikan terhadap email Hillary Clinton, memicu kritik langka dari Partai Republik. Pemecatan itu seakan-akan untuk menutup-nutupi keinginan Partai Demokrat menuntut penyelidikan independen.

Pemecatan Direktur FBI ini juga membuat banyak pihak membandingkan Trump dengan dengan pemecatan naas yang menelan jatuhnya kepresidenan Nixon.

Keputusan Trump untuk memecat direktur FBI hampir tidak pernah terjadi sebelumnya, hanya satu direktur yang sebelumnya dipecat dalam sejarah seabad biro itu.

Dalam sebuah surat yang diedarkan oleh Gedung Putih, Trump memberi tahu Comey, "Anda dengan ini diberhentikan dan dikeluarkan dari kantor (FBI), (keputusan ini) segera berlaku."

"Adalah penting bahwa kita menemukan kepemimpinan baru bagi FBI yang memulihkan kepercayaan publik dan kepercayaan diri dalam misi penegakan hukum yang vital."

Trump juga menggunakan surat tersebut untuk mencoba menjauhkan diri dari skandal yang terus berlanjut mengenai keterlibatan Rusia dalam pemilihan.

"Saya sangat menghargai Anda memberi tahu saya, dalam tiga kesempatan terpisah, bahwa saya tidak diselidiki," tulis Trump.

Gedung Putih mengatakan bahwa pencarian direktur FBI yang baru akan segera dimulai.

Direktur FBI ditunjuk untuk masa jabatan 10 tahun. Comey yang berusia 56 tahun, populer di antara agen berpangkat dan juga agen kearsipan, ditunjuk empat tahun lalu.

Salah satu senat teratas Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan bahwa Trump telah membuat "kesalahan besar."

"Ini sepertinya tidak kebetulan," katanya.

Kecuali jika pemerintah menunjuk seorang jaksa penuntut khusus independen untuk menyelidiki campur tangan Rusia, Schumer menambahkan, "setiap orang Amerika akan benar menduga bahwa keputusan untuk memecat direktur Comey adalah bagian dari sebuah penutupan."

Partai Republik, yang banyak di antaranya berada di belakang Trump, kini berusaha menjauhkan diri dari presiden.

"Saya terganggu oleh waktu dan penalaran penghentian Direktur Comey," kata Senator Richard Burr.

Anggota Kongres Justin Amash, dari Partai Republik, menggambarkan bagian-bagian surat Trump kepada Comey sebagai "aneh" dan mengumumkan "staf saya dan saya sedang meninjau undang-undang untuk membentuk sebuah komisi independen mengenai Rusia."

Comey memainkan peran yang luar biasa - dan kontroversial - di panggung politik Amerika selama setahun terakhir, melontarkan satu bom demi satu ke yang lain yang membuat kedua partai di Washington berantakan.

Alasan lain untuk pemecatannya - menurut sebuah memo dari Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein - adalah karena salah menangani penyelidikan atas email Clinton, yang oleh pihak Partai Demokrat disebut mencemari peluangnya untuk menjadi presiden.

Comey mengatakan kepada anggota parlemen minggu lalu bahwa dia merasa "agak mual" atas pemikiran bahwa dia telah mempengaruhi pemilihan - tapi tidak dapat bertindak dengan cara lain. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya