Eropa Pantau Pemungutan Suara

AFP/BBC/The Local/Hym/X-5
08/5/2017 05:59
Eropa Pantau Pemungutan Suara
(Kandidat presiden Emmanuel Macron, 39, (foto kiri) dan pesaingnya, Marine Le Pen, 48, keluar dari bilik suara seusai menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan Presiden Prancis putaran kedua, Minggu (7/5). -- AP/Christophe Ena/AFP/Alain Jocard)

RAKYAT Prancis mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh penjuru negara untuk memilih presiden baru, kemarin. Untuk pertama kalinya, Eropa memantau ketat pemilu Prancis karena hasilnya akan memengaruhi masa depan Uni Eropa (UE).

Kontestasi putaran kedua memperte­mukan dua kandidat yang memiliki pandangan berseberangan soal UE dan migran, yakni kandidat sayap tengah Emmanuel Macron, 39, dan tokoh sayap kanan yang juga pemimpin Partai Front National, Marine Le Pen, 48.

Jajak pendapat terakhir menunjukkan Macron, bankir yang pro-UE, unggul dengan selisih lebar atas Le Pen, figur antiimigran yang ingin membawa Prancis keluar dari UE. Sebelum insiden peretasan, Macron masih unggul 62% atas pesaingnya yang hanya meraih 38%.

Prancis berusaha agar surat elektro­nik capres Macron yang diretas tidak memengaruhi hasil pilpres. Menurut tim sukses Macron, se­buah aksi peretasan ‘skala besar’ telah mengunggah surat elektronik, dokumen, dan informasi lain sebelum kampanye berakhir.

Pemungutan suara dimulai pukul 08.00 waktu setempat dan sebanyak 66.546 TPS tutup pada pukul 20.00. Hasil awal perkiraan mulai diketahui segera setelah prosesi pencoblosan ditutup.

Kedua kandidat berada di utara Pran­cis pada hari pemungutan suara. Macron menunaikan hak pilih di dekat rumahnya di resor tepi laut Le Touquet, sedangkan Le Pen di kota kelas pekerja Henin-Beaumont, basis utama Partai Front National.

Tingkat partisipasi pemilih hingga pukul 12.00 tercatat 28,2%. “Tingkat partisipasi di bawah 30% ini lebih rendah jika dibandingkan dengan dua pemilihan sebelumnya pada waktu yang sama,” ungkap Kementerian Dalam Negeri.

Untuk menjaga kelancaran dan keamanan pemungutan suara, lebih dari 50 ribu aparat kepolisian dikerahkan.

Museum Louvre, tempat Macron be­ren­cana menggelar pesta kemenangan jika terpilih, ditutup setelah peringatan soal keamanan mencuat. Louvre terletak di tepi Sungai Seine di jantung Kota Pa­ris. (AFP/BBC/The Local/Hym/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya