DPD RI Berharap Rusia semakin Tingkatkan Investasi di Indonesia

Micom
03/5/2017 20:58
DPD RI Berharap Rusia semakin Tingkatkan Investasi di Indonesia
(Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta (kanan) menerima Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin di ruangan Pimpinan DPD--MI/Susanto)

KETUA Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Oesman Sapta menerima audiensi Duta Besar Federasi Rusia untuk RI Mikhail Yurievich Galuzin, di ruang delegasi lantai 8, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5).

Dalam kesempatan tersebut, Oesman mengharapkan agar Duta Besar Federasi Rusia dapat menginformasikan ke Pemerintah Rusia untuk meningkatkan investasi selain kereta api di Kalimantan Timur yang telah terjalin sebelumnya.

"Kerja sama ini saya harap bukan hanya kereta api, tapi alumunium, bauksit, alumina, apa saja yang sifatnya semi-finishing product atau finished product," kata Senator dari Kalimantan Barat ini.

Duta Besar Federasi Rusia mengungkapkan apresiasi terhadap DPD RI atas dukungannya selama ini, terutama dalam hal kerja sama ekonomi dan pertahanan. Apalagi jika dibandingkan dengan 2015, ada kenaikan sekitar 34% dalam perdagangan dengan negara Indonesia.

Galuzin juga menawarkan kerja sama di bidang pembangkit listrik tenaga nuklir, industri minyak dan gas bumi, bidang pertanian, wahana antariksa, serta pengembangan teknologi informasi.

"Rusia punya potensi besar untuk mengembangkan energi nuklir. Ke depan sangat sulit kembangkan energi tanpa kembangkan energi nuklir, kami sangat terbuka untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia," ujar Galuzin.

Menanggapi Duta Besar Federasi Rusia itu, Ketua DPD RI menawarkan agar keunggulan teknologi, uang, material dari Rusia serta tenaga kerja dari Indonesia bisa membangun sistem kerja sama dan ekonomi ke depan menjadi jauh lebih baik.

"Untuk membangun ekonomi itu dimulai infrastruktur. Pembangunan infrastruktur seluruh Indonesia dimulai dari daerah. Nah, itu lah gunanya ada DPD," ujar Oesman.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Ketua DPD juga menerima kunjungan Duta Besar Azerbaijan Tamerlan Karayev. Karayev meminta dukungan dari OSO--sapaan Oesman--terkait pengembangan kerja sama pariwisata di negara Eropa tersebut.

Kunjungan Duta Besar tersebut sebagai tindak lanjut atas kunjungan OSO ke Azerbaijan pada September tahun lalu. Kunjungan Ketua DPD tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama antara Indonesia dan Azerbaijan. Tindak lanjut atas kunjungan tersebut ialah dikeluarkannya kebijakan visa on arrival warga Indonesia ke Azerbaijan. Lalu dalam kunjungan ini, Karayev meminta Indonesia untuk membuka jalur penerbangan ke negaranya.

"Negara Azerbaijan mempunyai pariwisata yang sangat bagus untuk dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Penerbangan dapat dilakukan ke Baku, Azerbaijan," ujarnya.

Karayev juga menggambarkan kerja sama penerbangan tersebut dapat dilakukan seperti halnya dengan Turki, yang mana masyarakat Indonesia yang menunaikan ibadah haji atau umrah, menjadikan Turki sebagai salah satu destinasi transit.

Azerbaijan dapat menjadi destinasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengunjungi gua Ashabul Kahfi, sebuah gua yang juga diceritakan di dalam Alquran. Karayev juga mengajak Ketua DPD untuk hadir dalam penandatanganan MoU kerja sama antara Indonesia dan Azerbaijan di Bali bulan ini.

Merespons kunjungan Karayev, OSO sepenuhnya mendukung langkah kerja sama antara Indonesia dan Azerbaijan. Dia juga berjanji akan membantu dalam upaya pembukaan jalur penerbangan menuju Azerbaijan. Terkait agenda penandatanganan MoU kerja sama di Bali, Ketua DPD akan mengupayakan kedatangannya dengan melihat jadwal kegiatannya terlebih dahulu. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya