Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
AKSI mogok massal pada Jumat (28/4) waktu setempat di seluruh negara untuk memprotes langkah enghematan yang diusulkan pemerintah mengganggu penerbangan ke dan dari dua kota terbesar di Brasil, Sao Paulo dan Rio de Janeiro.
Pekerja bandar udara menduduki jalan masuk utama ke Bandar Udara Congonhas di Sao Paulo Selatan. Mereka menghalangi orang-orang yang akan tiba atau berangkat, dan mengakibatkan penundaan atau pembatalan penerbangan.
Beberapa perusahaan penerbangan juga membatalkan penerbangan sebelum pemogokan digelar, karena mereka mengetahui aksi mogok massal itu akan membuat sulit penumpang untuk sampai ke bandar udara.
Di Bandar Udara Internasional Guarulhos, yang juga berada di Sao Paulo, tidak ada peberbangan yang dibatalkan, meskipun penundaan mengganggu penerbangan yang dijadwalkan, dan di Bandar Udara Santos Dumont protes di Rio de Janeiro menghalangi akses ke pengumpang.
Serikat pekerja terbesar di Brasil menyerukan pemogokan untuk memprotes langkah besar untuk menurunkan defisit masyarakat, termasuk peningkatan usia pensiun, dan pemangkasan program kesejahteraan pemerintah.
Pilot dan awak kabin mulanya berencana bergabung dalam aksi mogok tersebut, tapi mengubah pikiran mereka setelah pemerintah menyatakan akan mengecualikan pilot dan awak kabin dari pembaruan tenaga kerja.
Namun, pekerja dari sebanyak 92 serikat pekerja berbeda --termasuk bidang perawatan kesehatan, keamanan, persinggahan umum, dan sistem lembaga pemasyarakatan-- ikut dalam pemogokan itu.
Meskipun banyak orang ikut dalam aksi mogok tersebut --toko dan tempat usaha ditutup, angkutan umum terhenti-- media arus utama Brasil tampaknya meremehkan besarnya protes, dengan menyajikan sedikit liputan mengenai peristiwa pada Jumat itu, atau hanya memusatkan perhatian pada bentrokan rusuh terpencil dan aspek negatif lain.
Mantan Presiden Brasil dan pemimpin politik Luiz Inacio Lula da Silva menggambarkan pemogokan tersebut sebagai 'keberhasilan besar'. Dalam satu wawancara dengan Radio Red Brasil Actual, Lula berkata, "Gerakan serikat pekerja dan rakyat Brasil membuat sejarah. Rakyat tetap berada di dalam rumah. Itu adalah tanda jelas bahwa rakyat memutuskan untuk mogok guna menentang penindasan terhadap hak mereka."
Ia menyatakan Pemerintah Presiden Michel Temer mengklaim kondisi ekonomi di negeri tersebut akan
meningkat, tapi itu belum terjadi. Temer membantu memakzulkan Dilma Rousseff karena dugaan keliru dalam mengelola urusan fiskal.
"Menghancurkan hak (rakyat) tidak meningkatkan kehidupan seseorang," kata Lula, yang menyeru pemerintah agar berhenti membidik program pensiun dan kesejahteraan sosial sebagai cara meningkatkan ekonomi. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved