Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TERKAIT konflik yang berkecamuk di Suriah, Israel tetap bersikap 'netral'. Bahkan kelompok militan Islamic State (IS) pernah mengungkapkan permintaan maaf terhadap Tel Aviv. Pasalnya pasukan IS menyerang Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di daerah pendudukan Dataran Tinggi Golan.
Info tersebut sempat mengejutkan. Namun tindakan IS terhadap Tel Aviv tersebut disampaikan mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon yang dikutip sejumlah kantor berita pada Selasa (25/4).
Saat berbicara tentang kebijakan Israel yang netral di Suriah, Ya'alon menyampaikan pendapat bahwa Israel memiliki jalur komunikasi terbuka dengan jaringan IS yang bergerak di Dataran Tinggi Golan.
"Ada satu kasus baru-baru ini di mana Daesh (IS) salah menyerang dan meminta maaf," Ya'alon pada Sabtu (22/4) sebagaimana yang dikutip surat kabar Times of Israel.
Saat ditanya soal pernyataannya, Ya'alon menolak untuk memerinci lebih jauh. Pihak IDF pun memilih untuk tidak berkomentar. Pasalnya berdasarkan undang-undang Israel, berkomunikasi dengan kelompok yang dicap teroris adalah pelanggaran hukum.
Ya'alon bukanlah tokoh yang tak dikenal di Israel. Dia adalah tokoh yang berperan besar mengatur sepak terjang militer Israel. Dia pernah menjabat menteri pertahanan dari 2013 dan mengundurkan diri pada Mei 2016.
Pernyataan Ya'alon terkait dengan kejadian pada November lalu. Saat itu, jaringan IS, Shuhada al-Yarmouk, menyergap Brigade Golani, unit pasukan IDF. Baku tembak dua antadua pasukan itu terjadi gerbang perbatasan dengan Suriah.
Pertanyaan kenapa IS meminta maaf kepada IDF? Selama ini, kelompok IS bertempur melawan militer Suriah. Selain tentara Iran, pasukan pro-Bashar al-Assad dibantu milisi Syiah asal Libanon, Hezbollah.
Milisi bersenjata Hezbollah adalah kelompok yang kerap menyerang wilayah Israel dan musuh utama Israel. Milisi Syiah Hezbollah pun dicap sebagai kelompok teroris oleh otoritas Yahudi.
Konflik Hezbollah dan Israel telahg berlangsung selama bertahun-tahun. Jet tempur Israel pernah menggempur konvoi militer Iran yang diduga hendak memasok persenjataan kepada Hezbollah yang sangat antisemit atau anti-Israel pada 2013.
Pada Maret lalu, Israel melakukan serangan udara di wilayah Suriah. Serangan terjadi setelah rezim al-Assad melepaskan tembakan dari sistem pertahanan udara ke arah jet tempur milik IDF.
Damaskus mengatakan serangan udara Israel hanya menguntungkan kelompok-kelompok teroris termasuk IS. "Kalian mengira bahwa kelompok teroris melawan Israel," ucap Bashar al-Assad yang dikutip kantor berita Ynet.
"Jika mereka (kelompok teroris) bukan bagian tentara reguler Israel, mereka berperang untuk Israel. Israel memiliki tujuan sama dengan AS, Turki, Prancis, Inggris, Saudi Arabia, Qatar, dan negara lainnya," tambah Assad. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved