Semua Pihak Diminta Menahan Diri

Thomas Harming Suwarta
25/4/2017 05:14
Semua Pihak Diminta Menahan Diri
(AFP / JUNG YEON-JE)

PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping mendesak Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) beserta negara-negara sekutu mereka menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. Pada saat bersamaan, militer Jepang bergabung dalam latihan militer yang melibatkan kapal induk AS, Carl Vinson, yang tengah menuju Semenanjung Korea. Sebelumnya, pasukan Korea Selatan (Korsel) telah bergabung lebih dulu dengan pasukan AS. "Tiongkok berharap pihak-pihak terkait dapat menahan diri dan menghindari tindakan yang akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea," kata Xi Jinping dalam pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Senin (24/4).

"Satu-satunya cara untuk mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan menyelesaikan cepat masalah nuklir Korut ialah setiap pihak terkait memenuhi tugas mereka," ucap Xi. Dalam kesempatan terpisah, saat berada di Australia, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kapal induk AS, Carl Vinson, akan segera tiba di Laut Jepang yang berbatasan dengan Semenanjung Korea dalam hitungan hari. Kapal induk itu bergabung dengan beberapa kapal perang lain mengadakan latihan bersama dengan Jepang di Laut China Selatan, Minggu (23/4).

Pence mengingatkan kembali harapannya kepada Beijing sebagai sekutu utama Pyongyang dan mitra dagang terbesar negara itu untuk menggunakan kekuatan mereka dalam menekan Pyongyang. "Langkah-langkah yang kami lihat di Tiongkok, dalam banyak hal merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu membawa tekanan ekonomi terhadap Korut sangat disambut baik," tegas Pence. Di sisi lain, Tiongkok mengumumkan pihaknya telah menghentikan semua impor batu bara dari Korut yang menjadi sumber penghasilan utama mereka.

Tiongkok juga mengeluarkan peringatan tegas awal bulan ini bahwa konflik mengenai Korut dapat terjadi setiap saat. Apalagi Pyongyang bertekad 'melakukan tindakan tanpa ampun' terhadap tindakan militer AS. Komentar itu muncul menjelang uji coba rudal yang gagal bertepatan dengan ulang tahun ke-105 kelahiran pendiri Korut, Kim Il-sung. Korut terus melancarkan retorika dalam beberapa pekan terakhir. Pyongyang mengancam menyerang balik provokasi apa pun dari AS dan sekutu regional mereka, Jepang dan Korsel. 'Negeri Juche' bahkan melontarkan ancaman terhadap negara adidaya AS.

"Pasukan revolusioner kami siap menenggelamkan kapal induk dengan senjata bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," demikian diberitakan surat kabar Korut milik Partai Pekerja, Rodong Sinmun.

Dukungan Jepang
Sebelum berbicara dengan Xi, Presiden AS Trump berbicara dengan sekutunya, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. Mereka membahas latihan gabungan antara militer AS dan pasukan bela diri maritim Jepang. "Saya mengatakan kepada dia (Trump) bahwa Jepang sangat menghargai sikap dan tindakan AS yang menunjukkan semua secara terbuka dan transparan," kata Abe. "Kami sepenuhnya setuju bahwa kami sangat menuntut pengendalian terhadap Korut yang telah berulang kali melakukan tindakan provokatif yang berbahaya," papar Abe.

Di sisi lain, di tengah ketegangan antara AS dan Korut, seorang warga AS dilaporkan ditangkap saat hendak keluar dari Pyongyang. Dia menjadi warga AS ketiga yang ditahan otoritas Korut. Demikian disampaikan kantor berita Korsel, Yonhap, Minggu (23/4). (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya