Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMBUNUHAN seorang polisi di Champs Elysees, Paris, Prancis, kemarin, mengguncang persiapan pemilihan presiden negeri itu yang akan digelar Minggu (23/4) waktu setempat.
Kelompok Islamic State (IS) melalui kantor berita mereka, Amaq, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang juga melukai dua orang lainnya.
Sebuah catatan yang memuji kelompok itu ditemukan di dekat jenazah pelaku serangan yang akhirnya ditembak mati.
Catatan tersebut menyebutkan pelaku bernama Karim Cheurfi dan tinggal di pinggiran Kota Paris.
Namun, sebelumnya, IS mengklaim pelaku sebagai Abu Yussef dan merupakan warga Belgia.
Presiden Prancis Francois Hollande segera mengumumkan pertemuan pejabat pertahanan kemarin seusai insiden itu.
Presiden Prancis tersebut mengeluarkan pernyataan di luar Istana Elysee setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Bernard Cazeneuve dan Menteri Dalam Negeri Matthias Fekl.
"Kewaspadaan mutlak, terutama yang berkaitan dengan proses pemilihan dan penghormatan kepada polisi," janji Hollande yang menyebut serangan itu sebagai aksi teroris.
"Setiap orang akan memahami bahwa perasaan saya bersama keluarga polisi yang tewas dan polisi yang cedera," ujarnya.
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen segera memanfaatkan insiden itu untuk menampilkan dirinya sebagai kandidat presiden yang paling keras terhadap terorsime.
Pemimpin Front Nasional itu segera menyerukan Prancis memperketat pengawasan perbatasan dari Uni Eropa dan mendeportase semua orang asing yang dicurigai.
Kandidat presiden lainnya, Emmanuel Macron, Francois Fillon, dan Jean-Luc Melenchon segera menyampaikan pidato di televisi.
Mereka sama-sama bersumpah untuk melindungi warga Prancis.
Sejumlah orang belum melakukan tindakan sepenuhnya terhadap kejahatan," tegas Fillon yang berasal dari kubu konservatif.
Dia menjanjikan akan menggunakan pendekatan tangan besi.
Buru pelaku
Prancis, kemarin, juga mengatakan tengah mengejar pelaku baru berdasarkan peringatan tentang warga Belgia.
Namun, pelaku dilaporkan telah menyerahkan diri ke kantor polisi di Antwerp, Belgia.
Dalam insiden kemarin, Cheurfi melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke sebuah van polisi di pusat perbelanjaan, Champs Elysees, salah satu tempat yang kerap dipenuhi wisatawan di Paris sekitar pukul 21.00 waktu setempat (kemarin dini hari).
Menurut polisi, setelah menewaskan satu polisi dan melukai dua lainnya, Cheurfi ditembak mati oleh petugas keamanan ketika akan melarikan diri.
Dia pernah ditahan pada Februari karena dicurigai tengah merencanakan pembunuhan polisi, tetapi akhirnya dibebaskan karena kurangnya bukti.
Sementara itu, beberapa sumber menyebutkan Cheurfi telah divonis pada 2005 atas tiga tuduhan pembunuhan dengan dua di antaranya pembunuhan polisi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan terlalu dini untuk mengatakan motif di balik penembakan itu.
Namun, kementerian menjelaskan serangan itu sengaja menargetkan polisi.
Sejumlah negara mengecam serangan teror yang terjadi pada saat warga 'Negeri Mode' itu bersiap-siap untuk mendatangi tempat pemungutan suara, Minggu (23/4).
Pemerintah Indonesia juga mengecam serangan teror tersebut.
"Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror yang terjadi di Paris dan berdasarkan informasi yang kami terima dari Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Paris, tidak ada WNI yang menjadi korban," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Iran juga menyampaikan belasungkawa sekaligus menyebut itu adalah pukulan balik atas konsesi yang diberikan terhadap teroris di Suriah. (AFP/AP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved