Mogok Makan Lawan Kolonialisme Israel

AFP/Deri Dahuri/I-1
18/4/2017 10:00
Mogok Makan Lawan Kolonialisme Israel
(Pengunjuk rasa memegang foto tahanan Palestina saat aksi dukungan untuk para tahanan yang melakukan aksi mogok makan di penjara-penjara Israel, di Ramallah, Tepi Barat, Senin (17/4) -- AFP Photo/Abbas Momani)

PERLAWANAN tahanan Palestina terhadap tindakan semena-mena otoritas Yahudi kerap dilakukan dari balik jeruji besi. Namun, baru kali ini, tepatnya mulai kemarin, aksi perlawanan terhadap otoritas Israel secara serempak dilakukan dengan melakukan aksi mogok makan yang melibatkan ratusan tahanan Palestina.

Issa Qaraqe, ketua hubungan tahanan dari otoritas Palestina, mengatakan sekitar 1.300 tahanan melakukan aksi mogok makan serempak, kemarin. Kemungkinan, jumlah tahanan yang melakukan aksi itu akan bertambah.

Organisasi nonpemerintah Palestinian Prisoners Club menyebut jumlah tahanan yang melakukan mogok makan mencapai 1.500 dari 6.500 orang.

Pada Minggu (16/4), juru bicara penjara Israel, Assaf Librati, mengatakan 700 tahanan berencana mogok makan.

“Kami akan mengecek pagi ini berapa jumlah tahanan yang mogok makan,” jelas Librati.

Aksi mogok makan dilakukan bertepatan dengan Hari Tahanan Palestina (PPD) yang rutin dirayakan setiap tahun. Peringatan PPD juga digelar menjelang peringatan 50 tahun Perang Enam Hari pada 1967 melawan Israel dan dimulainya aksi pendudukan negara Zionis itu. Aksi mogok makan serupa juga digelar di kota-kota Palestina untuk memperingati PPD tersebut.

Seruan perlawanan dengan aksi mogok makan dilakukan tokoh Palestina yang hingga kini masih mendekam di penjara Israel, Marwan Barghouti. Dia menyeru para tahanan Palestina untuk melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk penolakan pendudukan Israel.

Siapa Barghouti? Dia tokoh Palestina terkemuka berusia 57 tahun. Dia dijebloskan ke penjara seumur hidup oleh penguasa Israel atas aksi intifada yang dilakukannya.

Barghouti juga sangat populer di kalangan warga Palestina. Jajak pendapat menunjukkan jika Barghouti telah menghirup udara bebas dan mencalonkan diri sebagai kandidat presiden, hampir dipastikan dia akan memenanginya.

Coretan dinding berupa gambar Barghouti dengan dua tangan yang diborgol dan diangkat ke atas kepala telah pula menjadi ikon perjuangan Palestina. Grafiti yang populer itu telah pula menjadi simbol perdamaian yang dapat disaksikan di Tepi Barat.

‘Pengalaman dalam beberapa dekade membuktikan sistem tidak manusiawi dari kolonial dan pendudukan militer Israel ditujukan untuk menghentikan semangat para tahanan dan negara yang mereka (Palestina) miliki’, tulis Barghouti di surat kabar New York Times.

“Mereka (Israel) melakukan penyiksaan, memisahkan tahanan dari keluarga dan masyarakat, dan melakukan tindakan yang menghinakan agar kami takluk. Kendati mendapat perlakuan tersebut, kami tidak akan menyerah,” tandas Barghouti. (AFP/Deri Dahuri/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya